Bantah Isu Siswanya Makan Tinja, Kepsek: Tidak Dimakan Disentuh Saja

26 Februari 2020 08:07 WIB
Siswa di NTT dipaksa makan kotoran manusia
Siswa di NTT dipaksa makan kotoran manusia ( (KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS))

Sonora.ID - Belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan pemberitaan puluhan siswa di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Pasalnya sebanyak 77 orang siswa dikabarkan dipaksa oleh dua orang pembimbing untuk memakan kotoran manusia (tinja).

Hal ini terkuak usai salah satu dari siswa menceritakan hal ini kepada orang tuanyanya.

Baca Juga: Empat Proyek Ini Diduga jadi Penyebab Banjir yang Melanda Bekasi

Merasa geram dan tak trima beberapa orang tua hendak memindah sekolahkan sang anak dan menuntut keadilan untuk anak mereka.

Namun ternyata isu dan pemberitaan soal puluhan siswa yang dipaksa makan tinja dibantah oleh sang kepala sekolah.

Kepala sekolah Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur membantah kabar kasus pendamping asrama yang mencekoki siswanya memakan kotoran manusia.

Baca Juga: PNS yang Rumahnya Terendam Banjir Bisa Cuti 1 Bulan dan Tetap Digaji

Kepala Sekolah Seminari BSB Maumere, Sikka, NTT, Romo Deodatus Du'u buka suara terkait berita tersebut.

Deodatus mengklarifikasi kejadian asli kasus yang mengejutkan para orang tua siswa tersebut.

Ia juga membantah bahwa tersangka kasus tersebut bukanlah sang pendamping asrama.

Baca Juga: 77 Siswa di NTT Dipaksa Makan Kotoran Manusia, Oleh Oknum Ini

Deodatus juga menyoroti kabar yang diberitakan oleh beberapa media yang menggunakan terminologi 'makan kotoran manusia' dinilai tidak tepat.

"Terminologi 'makan' yang dipakai oleh beberapa media saat memberitakan peristiwa ini agaknya kurang tepat sebab yang sebenarnya terjadi adalah seorang kakak kelas menyentuhkan sendok yang ada feses pada bibir atau lidah siswa kelas VII," kata Deodatus seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (25/2/2020).

Baca Juga: Biadab, Siswa SD Diperkosa Selama 4 Tahun Pertama Kali Saat Kelas VI

Setelah mendapat laporan dan teguran, Deodatus langsung memberikan undangan pertemuan orangtua seluruh siswa untuk hadir ke sekolah pada Selasa (25/2/2020)

Dalam hal tersebut Doedatus menceritakan tentang kronologi yang didapatkannya dilapangan menurut keterangan para saksi dan pelaku.

Kepala Sekolah juga membantah bahwa seluruh siswa dicekoki oleh kotoran, dirinya menuturkan bahwa perlakuan ke tiap siswa berbeda.

Baca Juga: Empat Proyek Ini Diduga jadi Penyebab Banjir yang Melanda Bekasi

Pertama dirinya meluruskan bahwa yang melakukan bukan pendamping atau bukan oknum guru, akan tetapi kakak kelas XII.

Dua kakak kelas itu berkali-kali meminta siswa kelas VII untuk memberi tahu asal dari kotoran tersebut.

Tetap tak ada yang mengaku. Karena kesal, seorang kakak kelas mengambil kotoran dengan sendok makan dan menyentuhkannya ke bibir dan lidah siswa kelas VII.

Baca Juga: Laut Di Bintan Kepri, Berubah Warna Menjadi Hitam Karena Hal Ini

Setelah itu, dua siswa kelas XII itu meminta para juniornya merahasiakan insiden tersebut dari pembina dan orangtua.

Kejadian itu terbongkar ketika salah satu siswa kelas VII mendatangi para pembina pada Jumat, 21 Februari 2020.

Tak berselang lama Siswa yang melapor kemudian datang bersama dengan orangtuanya.

Baca Juga: Diisukan Bakal Bergabung dengan Grab, Begini Tanggapan Gojek

Romo Deodatus menegaskan, pihak seminari tak pernah membiarkan segala bentuk kekerasan atau bully terjadi di lingkungan sekolah mereka.

“Bagi kami, peristiwa ini menjadi sebuah pembelajaran untuk melakukan pembinaan secara lebih baik di waktu-waktu yang akan datang. Kami berterima kasih atas segala kritik, saran, nasihat, dan teguran yang bagi kami menjadi sesuatu yang sangat berarti dengan harapan agar lembaga ini terus didoakan dan didukung supaya menjadi lebih baik,” jelas Deodatus.

 Baca Juga: Pesawat Trigana Air Kecelakaan di Bandara Sentani Papua

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bantah Siswa Makan Kotoran Manusia, Ini Klarifikasi Seminari BSB Maumere”

 

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm