Pantau Penanganan Covid-19 di Jawa Timur, KSP Kunjungi Jatim

4 September 2020 12:30 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Jendral TNI (Purn). Moeldoko saat memberikan kaos kepada Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (3/9).
Kepala Staf Kepresidenan Jendral TNI (Purn). Moeldoko saat memberikan kaos kepada Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (3/9). ( Sonora/Budi Santoso)

Surabaya, Sonora.ID - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan kerja Kepala Staf Kepresidenan Jendral TNI (Purn).

Moeldoko di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (3/9). Dimana, yang menjadi perhatian utama dalam kunjungan kerja kali ini adalah terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Jatim.

Selain Gubernur Khofifah, kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Ketua Tim Kuratif Covid-19 Jatim dr. Joni Wahyuhadi, dan Ketua Tim Tracing dr. Kohar Hari Santoso.

Baca Juga: Ribut Publik Soal Ahok Jadi Calon Bos Ibu Kota Baru, Ngabalin: Dia Putera Indonesia Terbaik

Secara khusus, Moeldoko juga mengajak serta Budayawan asli Jatim Cak Kartolo untuk ikut mengingatkan masyarakat agar disiplin memakai masker.

Ditemui seusai acara, Khofifah menyampaikan bahwa atensi dari pemerintah pusat kepada masyarakat Jawa Timur  luar biasa.

Utamanya, agar masyarakat terus tertib menggunakan masker, karena pandemi Covid-19 belum berakhir.

"Saya kembali mengingatkan pada masyarakat agar tetap pakai masker. Gerakan masyarakat bermasker ini harus terus kita lakukan karena sebaran Covid-19 ini belum selesai. Ayo Rek Bermasker,” kata Khofifah.

Baca Juga: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Keluarkan Kebijakan Pemutihan Pajak

Menurutnya, saat ini masker memiliki fungsi yang sangat penting bagi masyarakat agar tidak tertular dan menularkan Covid-19.

Bahkan, masker bisa dijadikan sebagai dress code dalam setiap kegiatan. Ini penting, karena masker digunakan untuk saling melindungi baik diri sendiri maupun orang lain.

“Mari bersama-sama ikut memperhatikan lingkungannya. Kalau kita bermasker, orang lain tidak bermasker masih bisa menimbulkan penyebaran Covid-19. Jika semua menggunakan masker Insya Allah aman dari penularan penyakit Covid-19,” ujarnya.

Baca Juga: Pemprov Jatim Perluas Cakupan Pembelajaran Tatap Muka SMK

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jend. TNI (Purn). Moeldoko mengatakan, kunjungannya kali ini bertujuan untuk silaturahmi dengan Gubernur Khofifah beserta jajarannya, sekaligus melihat perkembangan Covid-19 di Jatim.

Dijelaskan, dirinya menaruh perhatian di Jatim, karena ia juga berasal dari Jatim. Terlebih, saat ini terdapat satu hal yang menarik yaitu parikan yang dilontarkan Cak Kartolo.

Menurutnya, parikan ini sangat mengena bagi masyarakat. Karena itu, KSP mencoba mengangkat dari sisi budayawan sebagai upaya pendekatan untuk bisa menyadarkan kepada masyarakat agar disiplin menggunakan masker.

Baca Juga: 21 Tahun Merdeka Keadaan Timor Leste Semakin Terpuruk, Tersebar Isu Masyarakatnya Ingin Kembali Jadi Bagian Indonesia

“Salah satu tugas KSP yaitu membangun komunikasi dan mengelola isu strategis. Saya mencoba mengangkat dari sisi budayawan sebagai upaya pendekatan untuk bisa menyadarkan kepada masyarakat. Bahwa menggunakan masker menjadi sesuatu yang sangat penting dalam menjaga diri. Bahkan dampaknya bisa mengurangi perkembangan Covid-19 di Jatim khususnya. Disamping itu, menggunakan masker bisa menekan penyebaran Covid-19 hingga sebesar 60 persen," lanjutnya.

Lebih lanjut disampaikan Moeldoko, Cak Kartolo sengaja diajak untuk menyosialisasikan penggunaan masker dalam rangka menekan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Aktor Robert Pattinson Positif Covid-19, Syuting 'The Batman' Kembali Ditunda

Sementara itu, terkait perkembangan Covid-19 di Jatim, Ketua Gugus Kuratif Satgas Covid-19 dr Joni Wahyuhadi memaparkan jumlah kesembuhan di Jatim mencapai 27.117 atau 78,25 persen per 3 September 2020. Jumlah ini merupakan prosentase kesembuhan yang tertinggi di Pulau Jawa. Dibandingkan nasional, prosentase kesembuhan mencapai 71,7 persen atau 132.055 orang.

Per Rabu (3/9), Jatim juga menjadi provinsi dengan jumlah testing cepat (rapid test) tertinggi di Indonesia yakni 927.529. Artinya testing sudah dilakukan sangat massal, Ibaratnya 1 dari 43 penduduk Jatim telah dites cepat.

“Selain itu, saat ini pemeriksaan PCR Jatim juga telah tembus 223.559 sampel, artinya kurang lebih 1 dari 219 penduduk Jatim telah dilakukan tes swab. Jumlah Test PCR di Jatim Tertinggi no 2 setelah Jakarta pada periode Mei-Agustus 2020,” ujarnya. 

Baca Juga: Ibnu-Arifin Jadi Pendaftar Pertama, 'Banteng' Merapat di Menit Akhir

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm