Soal Vaksin Covid-19, Kemenkes: Vaksinasi Bukan Penyelesaian Akhir Pandemi Covid-19

19 Oktober 2020 13:30 WIB
Achmad Yurianto
Achmad Yurianto ( Youtube)

Sonora.ID - Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk menekan dan keluar dari belenggu pandemi covid-19. Bahkan pemerintah telah melakukan uji klinis sebanyak 3 fase kepada beberapa kandidat vaksin.

Pemerintah bergerak cepat dengan menggandeng sejumlah negara serta perusahaan farmasi untuk menciptakan vaksin terbaik melawan pandemi covid-19.

Salah satu kandidat vaksin yang akan digunakan dan dipatenkan sebagai bahan vaksinasi covid-19 adalah vaksin Sinovac buatan China.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achamad Yurianto menyatakan bahwa vaksin Covid-19 milik Sinovac telah selesai uji klinis tahap 3 di 2 negara, yakni di Brazil dan China.

Baca Juga: Langkah Besar Ahok yang Akan Dilakukan Jika Terpilih Jadi Presiden RI

Vaksin ini juga sedang di uji klinis di Indonesia oleh PT Bio Farma. Akan tetapi Yurianto menekankan bahwa vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah bukan merupakan lini utama pencegahan covid-19.

"Kita harus memahami bahwa vaksinasi bukan merupakan lini pertama dalam penanggulangan covid-19. Vaksinasi tidak melindungi paparan covid-19. Lini utama penanggulangan covid-19 adalah menerapkan protokol kesehatan," tutur Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achamad Yurianto.

Yuri mengatakan bahwa garda utama pencegahan virus covid-19 adalah dengan menerapkan protokol kesehatan.

Adaptasi Kebiasaan Baru seperti tetap mencuci tangan dan mengenakan masker masih harus tetap di lakukan selama pandemi benar-benar dapat dikendalikan.

Baca Juga: Jokowi Utus Mensesneg Menjelaskan Isi Omnibus Law kepada PBNU dan MUI

"Vaksinasi ditujukan untuk memberikan kekebalan agar saat terpapar virus covid-19 tidak jadi sakit. Jadi vaksin memberikan kekebalan lebih agar tidak jadi sakit saat tubuh terpapar covid-19," ungkap Yurianto seperti dikutip dari Youtube Kompas Tv.

Dirjen PPP Kemenkes tersebut juga menegaskan bahwa vaksinasi bukan merupakan langkah akhir dari peperangan melawan pandemi covid-19.

"Oleh karenanya dipahami betul adanya vaksin tidak boleh dianggap sebagai penyelesaian akhir pandemi covid-19,"

"Sehingga persepsi bahwa jika telah ada vaksin covid-19 kemudian mengucapkan selamat tinggal pada protokol kesehatan dan juga masker, ini persepsi yang salah" imbuhnya.

Achmad Yurianto meminta kepada seluruh elemen lapisan masyarakat untuk tetap menerapkan Adaptasi kebiasaan baru meski vaksinasi telah dilakukan.

Yuri juga menambahkan bahwa saat ini Kemenkes akan terus melakukan inovasi terbaik untuk mendapatkan vaksin yang paling sesuai dan dapat membawa Indonesia keluar dari belenggu covid-19.

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa yang Turun Aksi Tolak UU Ciptaker Positif Covid-19

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm