Berbeda dengan Tahun Lalu, Kini Pekan Kebudayaan Nasional Digelar secara Virtual

27 Oktober 2020 07:15 WIB
Sjamsul Hadi, Direktur Kepercayaaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, usai membuka acara Rapat Juri Perlombaan PKN 2020 di Hotel El Royal Bandung, Senin (26/10/2020)
Sjamsul Hadi, Direktur Kepercayaaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, usai membuka acara Rapat Juri Perlombaan PKN 2020 di Hotel El Royal Bandung, Senin (26/10/2020) ( Sonora/Indra Gunawan)

Dalam pelaksanaannya, Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) ikut terlibat pada Divisi Kompetisi. Ketua Umum KPOTI, Mohamad Zaini Alif mengemukakan bahwa pada divisi ini menghadirkan inovasi bentuk kegiatan hybrid sehingga pelaksanaan PKN tidak merubah atau bergeser dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

"Jadi itu tetap ada experience dalam permainan, tetap terhubung dengan kekhasan dari permainan rakyat dan olahraga tradisional Indonesia. Berbagai pelaksanaan kompetisi dilakukan masyarakat umum dan perwakilan tiap provinsi di seluruh Indonesia," ucap Zaini.

Lebih lanjut Zaini mengatakan, kompetisi di Pekan Kebudayaan Nasional tahun ini menghadirkan 7 cabang kompetisi yang terdiri dari 4 kompetisi antar Provinsi yang merupakan kompetisi berjenjang dari Pekan Kebudayaan Daerah yang diselenggarakan di tingkat provinsi dan kabupaten, dan 3 kompetisi untuk masyarakat umum yang salah satunya adalah 'Satu menit bermain permainan Tradisional' yang diikuti oleh 300 lebih peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca Juga: Peringatan Hari Santri se-Jawa Tengah Dilakukan secara Virtual

"Cabang-cabang lainnya diantaranya yaitu Lama-Run Egrang Halang Rintang, Lomba Bakiak Kreasi (LOBAK), Bolak Balik Balok (BBB) dan Congklak Virtual, sedangkan untuk kategori Umum yaitu Lamar-Run Egrang Kreasi Gerak, Lomba Papancakan Tertinggi (Lompati) dan Satu Menit Permainan Tradisional," tambah Zaini.

Menurut Zaini, hilirisasi dari proses kompetisi adalah penjurian yang melibatkan lebih dari 30 juri ahli baik dari unsur seniman, akademisi dan ahli permainan rakyat dan olahraga tradisional Indonesia.

Kompetisi akan di kemas dan disajikan dalam bentuk video yang menawarkan sajian baru permainan tradisional dengan melibatkan unsur-unsur teknologi modern dan mudah di nikmati, penokohan dari tradisi masyarakat yang akan mengantarkan video menjadi pemandu lomba/kompetisi ini, yang didukung oleh public figur (artis) Indonesia. 

Baca Juga: Digelar Virtual, CMSE 2020 Fokus Tingkatkan Literasi dan Inklusi Pasar Modal

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm