Banjir Bandang Mengancam, Walhi Sumut Desak Pemerintah Segera Mitigasi Bencana

25 November 2020 11:45 WIB
Banjir Bandang Mengancam, Walhi Sumut Desak Pemerintah Segera Mitigasi Bencana
Banjir Bandang Mengancam, Walhi Sumut Desak Pemerintah Segera Mitigasi Bencana ( Sonora/Wahyuni)

Medan, Sonora.ID - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Utara, mendesak pemerintah daerah untuk cepat bertindak dalam menyiapkan mitigasi bencana.

Sebab Sumatera Utara sedang mengalami fase peralihan musim dan perubahan iklim yang berpotensi rawan bencana alam seperti banjir bandang dan longsor.

Kepala Departemen Advokasi dan Kampanye WALHI Sumut, Khairul Bukhari menjelaskan, beberapa kabupaten di Sumatera Utara saat ini rawan bencana alam hal ini juga berdampak pada ancaman cuaca ekstrem di masa peralihan musim.

Baca Juga: Wakil Gubernur Jawa Barat Datangi Lokasi Banjir Bandang di Garut

Menurut Ari, wilayah pesisir termaksuk kawasan yang rawan terdampak bencana akibat perubahan iklim.

Berdasarkan catatan WALHI Sumut, pada 2020 ini, banjir terjadi di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara dalam setahun sudah empat kali, sejak Maret, April, kemudian Juli dan Oktober, sedikitnya enam kecamatan terdampak, yaitu di Kecamatan Besitang, Kecamatan Batang Serangan, Kecamatan Sei Lepan, Kecamatan Padang Tualang, Kecamatan Stabat dan Kecamatan Brandan Barat. 

"Yang sebenarnya pada faktanya banjir tersebut terjadi secara musiman dan sejauh ini masih belum ada penanganan serius yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten tentang mitigasi resiko potensi bencana alam yang dilakukan baik oleh pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi kepada masyarakat," jelasnya.

Baca Juga: Penyerapan Anggaran Minim, Gubernu Sumut Minta Terus Digenjot

Seperti diketahui, bbanjir bandang kembali terjadi pada Selasa, 17 November 2020 di Kecamatan Bahorok Kab. Langkat, yang melintasi Desa Sampe Raya, Desa Timbang Lawan, Desa Timbang Jaya dan Desa Lau Damak.

Akibat banjir tersebut, ada 12 unit bangunan warung dan ternak milik warga rusak parah, kemudian satu jembatan gantung roboh terkena arus sungai di Landak di Bukit Lawang, Langkat.

"Meningkatnya intensitas curah hutan akibat daya dukung lingkungan yang mulai terkikis, akibatnya warga yang tinggal di area pesisir tidak bisa berbuat banyak. Di situ seharusnya pemerintah mengambil peran dan langkah untuk membuat langkah kebijakan untuk bisa mengurangi resiko bencana alam," tandasnya.

Baca Juga: Sumut Targetkan Punya 29 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm