Sonora.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) membawa peran yang besar, menurut Presiden Joko Widodo, MUI lah yang selama ini menjembatani para ulama dengan umaro atau pemerintah.
Hal ini disampaikan langsung oleh Jokowi pada saat dirinya membukan Musyawarah Nasional ke-10 MUI secara virtual pada Kamis, 26 November 2020, kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, setelah menilai bahwa MUI adalah jembatan, Jokowi kemudian mengungkapkan terima kasih dan penghargaan kepada MUI.
Baca Juga: Ma'ruf Amin Sebut Sebelum Diberi ke Masyarakat Vaksin Akan Lewati Uji Klinis, BPOM dan Fatwa MUI
“Saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran pengurus MUI pusat dan daerah di Indonesia, atau perannya jadi jembatan komunikasi antara ulama dengan pemerintah, antara ulama dengan umaro,” ungkap orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Bahkan, Jokowi menyoroti bahwa MUI tidak hanya fokus dengan menjalin hubungan yang harmonis di tengah kehidupan umat Islam.
Namun, lebih dari itu, bagi Jokowi MUI berhasil menjaga kerukunan antar umat beragama di seluruh penjuru Tanah Air.
Baca Juga: MUSDA IV Digelar, MUI Kota Banjarbaru Resmi Pilih Pengurus Baru
Dengan demikian, MUI juga membawa tanda bahwa umat Islam sebagai pelayan umat dengan komitmen dan peran yang telah teruji dalam membimbing, membina, dan mengayomi umat di manapun.
Oleh sebab itu, Jokowi dan pemerintah pun mendukung setiap ikhtiar MUI untuk mewujudkan Islam rahmatan lil alamin dalam bangsa ini.
“Pemerintah mendukung penuh ikhtiar MUI dalam mewujudkan Islam rahmatan lil alamin dalam kehidupan bangsa yang majemuk,” ungkapnya menambahkan.
Baca Juga: Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Begini Pesan Jokowi Sebelumnya
DIkutip dari Kompas.TV, pihaknya juga kembali mengingatkan dan menekankan bahwa corak keislaman di Indonesia adalah identic dengan pedekatan yang persuasif dan damai.
Jokowi berharap tidak ada penebaran kebencian dan ciri dakwah keislaman di Indonesia adalah merangkul bukan malah memukul.
“Tidak menebar kebencian, jauh dari karakter ekstrem dan merasa benar sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa semangat dakwah keislaman kita adalah merangkul bukan memukul,” jelasnya.
Baca Juga: Salah Satu Menterinya Terjerat Korupsi, Jokowi: Kami Menghormati Proses Hukum di KPK