Tak Buka Tiap Hari, Galeri Terapung Banjarmasin Sebatas Pajangan

21 Desember 2020 20:50 WIB
Galeri Terapung Banjarmasin
Galeri Terapung Banjarmasin ( Smart Banjarmasin/Jumahudin)

 


Banjarmasin, Sonora.ID - Dua ikon wisata terapung baru yang berada di dua lokasi terpisah, diresmikan oleh Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, Senin (21/12).

Ikon wisata baru tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi melalui sektor wisata. Yaitu Galeri Terapung yang berlokasi di kawasan Sungai Jingah dan Rumah Lanting di kawasan Mantuil.

Kendati diresmikan dalam acara sederhana dan penuh khidmat, namun rupanya pengelola dalam hal ini Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat menemui kesulitan dalam pemanfaatannya.

Galeri Terapung misalnya, yang ternyata tidak bisa buka setiap hari dengan alasan bangunan tidak memiliki pintu atau penutup bangunan.

Baca Juga: Galeri Terapung dan Rumah Lanting Dibangun, Mariani: Jangan Kotori dengan Sampah

Jika hujan dan angin deras, kemungkinan besar bisa merusak kainnya. Apalagi sisi kiri maupun kanan bangunan cukup terbuka.

"Jadi, kami hanya memajang kerajinan hanya saat ada tamu saja. Kalau untuk sehari-hari, mungkin masih bisa jadi spot foto yang bagus," ucap Muhammad Rafi, Ketua Pokdarwis Sungai Jingah, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin.

Kendati demikian Ia mengaku sangat bersyukur atas diresmikannya Galeri Terapung yang akan dikelola oleh pihaknya.

Ia mengatakan, galeri nantinya bakal digunakan sebagai wadah promosi kain Sasirangan karya para perajin di Sungai Jingah.

Baca Juga: Sempat Mandek Setahun, Restoran Terapung Rp 1,2 M Akhirnya Diresmikan

Maklum, di kawasan tersebut menurutnya terdapat 24 perajin yang saat ini masih aktif memproduksi kain yang merupakan budaya khas suku Banjar itu.

"Galeri itu terbuka untuk seluruh perajin, jadi siapapun bisa meletakkan karyanya untuk dipajang," pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Pokdarwis di Kelurahan Mantuil, Hamdani, yang menjadi pengelola Rumah Lanting yang berada tak jauh dari Jembatan Pulau Bromo.

Ia menuturkan, bahwa kendati warga di Kelurahan Mantuil sangat menyambut baik atas kehadiran Rumah Lanting tersebut bukan berarti bisa diisi dengan hasil karya masyarakat sekitar.

Baca Juga: Tiga Minggu Ditutup Sementara, Pasar Terapung Siring Tendean Sepi Pengunjung

"Seperti misalnya kerajinan tanggui, purun, tas, dan kerajinan lainnya yang identik dengan nuansa Banjar," ucapnya.

Selain karena Pokdarwis di kawasan tersebut baru dibentuk, warga sekitar yang merupakan para perajin juga memiliki keterbatasan bahan baku untuk membuat kerajinan.

"Di sini kami terkendala bahan baku, makanya hari Jumat baru kami buka," bebernya.

Seperti halnya Rafi, Hamdani pun mengaku sementara ini keberadaan ikon rumah lanting pun hanya sebatas spot foto.

"Menunggu Jumat depan baru kami buka. Sementara waktu, nanti di halaman tak jauh dari Rumah Lanting akan kami buka wisata kuliner. Itu pun menunggu kami punya tenda sendiri karena keterbatasan dana," tutupnya.

Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Wisata Tambah 16 Perjalanan

Kesimpulannya, keterangan dua pengelola itu, tentu tak sesuai dengan apa yang dicanangkan Pemerintah Kota Banjarmasin, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) sebelumnya.

Karena rencana awal, dua ikon itu nantinya tak sekadar menjadi tempat foto, melainkan menjadi wadah tetap untuk meletakkan hasil kerajinan. Bukan hanya sewaktu-waktu saja.

Dikonfirmasi terpisah terkait hal tersebut. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin, Ikhsan Alhak menjelaskan bahwa dua bangunan ikon wisata itu sepenuhnya memang diserahkan kepada Pokdarwis.

Baca Juga: Pembatasan Jam Operasional Mal dan Obyek Wisata selama libur NATARU di Jawa Tengah

Ia juga mengatakan, karena sifatnya hibah, maka Pemko Banjarmasin cuma membangunkan saja. Adapun pengelolaan teknis, diserahkan dengan Pokdarwis. Kendati demikian, Ia mengaku tidak lepas tangan.

"Pengawasan tetap dilakukan di bawah Disbudpar. Mengenai soal buka dan lain sebagainya nantinya akan diberikan arahan ulang. Begitu pula dengan kesulitan yang ditemui pengelola," janjinya.

PenulisJumahudin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm