Mungkinkah Ibadah Haji 2021 Akan Tetap Digelar? Begini Penjelasan Kemenag

5 Januari 2021 21:06 WIB
Suasana Kabah di masa pandemi.
Suasana Kabah di masa pandemi. ( Moeslim choice)

Sonora.IDPandemi Covid-19 belum juga berakhir, ini sangat berpengaruh pada pelaksanaan ibadah haji pada tahun 2021 mendatang. Dengan demikian persiapan untuk pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji untuk tahun 2021 tetap dilaksanakan.

Plt Dirjen PHU Kemenag RI, Oman Faturachman menjelaskan skenario pemberangkatan haji yang akan diterapkan pada tahun 2021, yaitu pertama apabila kondisi normal dan vaksin sudah ada, maka Jemaah haji akan diberangkatkan semua.

Sebagaimana mestinya kuota haji Indonesia pertahun mencapai 221.000 jemaah yang terdiri dari 203.000 jemaah haji reguler 17.000 untuk haji khusus dan sisanya untuk kuota lansia serta kuota lainnya.

 

Baca Juga: Haji 2020 Dibatalkan, Pemerintah Dituduh Langgar Undang-Undang

Skenario kedua yaitu pemberangkatan Jemaah haji dengan jumlah setengah dari kuota yang tersedia. Usia Jemaah haji pun dibatasi antara 18 hingga 50 tahun.

Sementara itu Plt. Dirjen PHU Oman Fathurahman, dalam penjelasannya secara virtual mengungkapkan bahwa pembatalan pemberangkatan haji tahun 2020 merupakan hasil dari pemikiran dan pertimbangan yang panjang. Pembatalan ini bertujuan untuk melindungi Jemaah haji dari bahaya COVID-19 yang tengah menjadi pandemik.

"Unsur perlindungan merupakan salah satu amanah konstitusi dalam penyelenggaraan Ibadah Haji," kata Oman.

Kemenag telah menyusun proyeksi untuk penyelenggaraan haji dan umrah. Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Oman Fathurahman berharap peningkatan layanan haji dan umrah di tahun mendatang bisa ditingkatkan.

Jeda waktu selama masa pandemi, telah dimanfaatkan untuk melakukan proses evaluasi, penyiapan mitigasi, sekaligus menggugah motivasi untuk menjadi lebih baik lagi.

“Refleksi kerja tahun 2020 banyak dipengaruhi oleh pandemic. Kita harus ubah tantangan menjadi motivasi berprestasi. Jeda selama pandemi ini bisa dimanfaatkan untuk membangun sistem. Pandemi harus menjadi motivasi untuk meningkatkan pelayanan dalam penyelenggaraan, juga kekompakkan,” tutur Oman seperti dikutip dari situs resmi Kemenag.

“Integrasi data harus menjadi program prioritas Ditjen PHU, termasuk Direktorat Bina Umrah Dan Haji Khusus, dan itu akan diintegrasikan dalam Mora One Search. Susun timeline program untuk percepatan pelaksanaan program tahunan sesuai rencana program,” lanjutnya.

Baca Juga: Kisah Kang Maman yang Diberangkatkan Haji Jakob Oetama: Saya Diberi Uang Saku Selama 40 Hari di Tanah Suci

Selain itu, lanjut Oman, proyeksi Ditjen PHU ke depan adalah ingin memperkuat pengetahuan empirik tentang haji dan umrah yang berbasis pada riset-riset akademik, agar dapat memperkaya pelayanan dan edukasi jemaah yang terkait aspek ibadah, ziarah, rihlah, sihhah, dan tijarah. "Aspek riset ingin kita perkuat sebagai pengayaan," jelasnya.

“Saya berharap ke depan PHU mampu mengerjakan tugas yang bersifat voluntery tidak hanya tugas mandatory sebagai investasi masa depan. Semoga PHU akan lebih baik tahun-tahun mendatang,” tandasnya.

Hadir dalam kesempatan ini, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim beserja seluruh jajarannya. Dalam giat ini, dirilis buku “Umrah Indonesia: Ringkasan Sejarah dan Tata Kelola Umrah Indonesia”.

 

 

PenulisKumairoh
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm