Facebook Membatasi Konten Politik di 3 Negara, Termasuk Indonesia

11 Februari 2021 13:05 WIB
Facebook mulai membatasi konten politik di tiga negara, termasuk Indonesia
Facebook mulai membatasi konten politik di tiga negara, termasuk Indonesia ( Freepik)

Sonora.ID – Facebook kini sudah mulai memperketat penyebaran konten yang berbau politik, khususnya yang muncul di fitur News Feed.

Kebijakan tersebut mulai berlaku untuk sejumlah kecil pengguna di tiga negara, yakni Indonesia, Kanada, Brasil, kemudian AS dalam beberapa waktu ke depan.

News Feed merupakan linimasa yang berisi konten apa yang dilihat oleh pengguna Facebook, seperti status pengguna lain, hingga grup.

Baca Juga: Upload Ujaran Kebencian di FB, Pemilik Akun dilaporkan ke Polisi

Melansir dari Kompas.com, Director Product Management Facebook, Aastha Gupta, mengatakan kebijakan ini akan berlaku dalam waktu yang sementara. Artinya, Facebook belum menerapkan aturan ini secara permanen.

Selama beberapa bulan kedepan, lanjut Gupta, Facebook akan mempelajari dan memahami beragam preferensi masyarakat terhadap konten politik dan menguji sejumlah pendekatan.

"Sebagai langkah pertama, kami akan mengurangi sementara distribusi konten politik di News Feed untuk sebagian kecil orang di Kanada, Brasil, dan Indonesia minggu ini, serta AS dalam beberapa minggu mendatang," kata Gupta.

Baca Juga: Iklan Facebook Diboikot Ratusan Perusahaan Besar, Berikut Daftarnya!

Ia menjelaskan, pada tahap awal ini Facebook akan melihat dan menganalisis seberapa besar pengaruh aturan baru ini di setiap negara.

"Selama pengujian awal ini, kami (Facebook) akan mengeksplorasi berbagai cara untuk memilah konten politik yang muncul di News Feed. Dari situ, kami akan melihat dan bisa memutuskan metode apa yang akan kami gunakan di masa mendatang," lanjut Gupta.

Konten politik tidak dihapus

Gupta menegaskan bahwa aturan ini bukan berarti Facebook akan menghapus atau melarang konten berbau politik, melainkan hanya mengurangi rekomendasi konten-konten tersebut kepada pengguna.

"Penting untuk diperhatikan bahwa kami tidak menghapus konten politik dari Facebook sama sekali. Tujuan kami adalah untuk menjaga pengguna untuk menemukan dan berinteraksi dengan konten politik di Facebook, sambil menghormati selera setiap orang di News Feed mereka," kata Gupta.

Baca Juga: Iklan Kampanye Trump Dengan Simbol Nazi Dihapus Oleh Facebook

CEO Facebook, Mark Zuckerberg, menjelaskan memang Facebook banyak masalah lantaran penanganannya terhadap konten politik, khususnya dari fitur grup Facebook.

Zuckerberg juga mengatakan, langkah membatasi konten politik ini dilakukan agar tidak menjadi sebuah percakapan khusus yang berpotensi dapat memecah belah.

Ia mengatakan, pengguna masih tetap dapat berdiskusi tentang politik atau bergabung dalam grup politik tertentu jika diinginkan.

Pasalnya, hal tersebut merupakan bentuk dari kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Pilpres Masih 3 Tahun Lagi, Sikut-sikutan Politik Sudah Dimulai

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm