Pemkab Sleman Kick Off Implementasi Teknologi Wolbachia dalam Pengendalian DBD

16 Februari 2021 17:30 WIB
Pemerintah Kabupaten Sleman Kick Off Implementasi Teknologi Wolbachia dalam Pengendalian DBD
Pemerintah Kabupaten Sleman Kick Off Implementasi Teknologi Wolbachia dalam Pengendalian DBD ( Sonora FM Yogyakarta/ Benni Listiyo)

Sehingga program ini diharapkan menjadi salah satu solusi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Ditambahkan oleh dr. Joko Hastaryo, M.Kes., Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, pelepasan nyamuk ber-Wolbachia akan dilakukan dalam bentuk telur yang tersimpan dalam ember nyamuk. Ember nyamuk ini nantinya akan dititipkan di rumah warga yang menjadi orang tua asuh nyamuk.

Nyamuk ber-Wolbachia diharapkan kawin dengan nyamuk lokal, sehingga semua keturunan nyamuk ber-Wolbachia dan mengurangi penularan DBD di Sleman. 

Baca Juga: GKR Hemas Meninjau Langsung Droping Air Bersih di Gardu Pandang Merapi

Prof. Adi Utarini, Peneliti Utama WMP Yogyakarta, menyampaikan bahwa Kabupaten Sleman menjadi daerah pertama yang menjadi area implementasi, setelah tahapan penelitian selesai.

Sejalan dengan yang diusung program ‘SI WOLLY NYAMAN’, Prof. Adi menyoroti aspek keamanan teknologi ini.

Menurutnya, teknologi Wolbachia ini aman, karena bakteri alami yang dapat ditemukan pada 50% serangga ini hanya dapat hidup di dalam sel serangga. Dan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia yang disebarkan sudah dipastikan bebas dari DBD dan Chikungunya, sehingga efektif menurunkan penyebaran DBD dan penyakit lain yang dibawa oleh nyamuk. 

Selain itu, menurut guru besar UGM yang biasa disapa Uut ini, berdasarkan kajian risiko yang dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Kemenristek bersama Balitbangkes Kemenkes pada 2016 lalu terhadap teknologi Wolbachia, hasilnya menunjukkan bahwa risiko penerapan teknologi Wolbachia dalam kurun waktu 30 tahun ke depan dapat diabaikan.  

Uut menambahkan, WMP Yogyakarta juga melakukan serangkaian penelitian hingga dapat menyimpulkan bahwa Wolbachia di dalam tubuh Aedes aegypti tidak mempengaruhi karakter nyamuk di populasi alami dan tidak mempengaruhi resistensi nyamuk terhadap insektisida.

Baca Juga: Launching Program Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Sleman

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm