Bagikan :
Makassar, Sonora.ID - Neraca perdagangan Sulawesi Selatan mencatatkan surplus sebesar 56,93 juta dollar amerika pada Januari 2021.
Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah menjelaskan surplus tersebut berkat nilai ekspor Sulsel yang mencapai 74,04 juta dollar. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impor Sulsel yang hanya 17,11 juta dollar.
"Sepanjang tahun 2020, surplus di Sulsel capai tertinggi. Ini luar biasa," katanya dalam siaran pers melalui kanal youtube, Jumat (5/3/2021).
Baca Juga: Awal 2021, BPS Sulsel: Hunian Hotel Jauh di Bawah Kondisi Normal
Data BPS menunjukkan nilai ekspor pada Januari 2021 turun 19,09 persen secara bulanan. Komoditi ekspor masih tetap didominasi oleh nikel dengan kontribusi 71 persen lebih dari total eksport secara keseluruhan.
Disusul garam, belerang dan kapur; rumput laut dan ganggang lainnya; besi dan baja serta ikan, udang dan hewan air tidak bertulang belakang lainnya.
Sebagian besar ekspor Sulsel ditujukan ke Jepang dengan kontribusi 75,12 persen. Disusul Tiongkok, Korea Selatan, Taiwan dan Bangladesh.
"Sejumlah komoditas alami kenaikan permintaan, garam itu kenaikannya capai 298 persen lebih," tambahnya.
Sementara nilai Impor Sulsel pada bulan Januari 2021 tercatat 17,11 juta dollar atau mengalami penurunan sebesar 82 persen lebih.
"Impor terpantau turun signifikan," tambahnya.
Baca Juga: November, Sulsel Catat Surplus Tertinggi Sepanjang 2020
Masih merujuk data BPS, lima kelompok komoditas utama yang diimpor ke Sulsel yaitu mesin atau pesawat mekanik dengan kontribusi 23,2 persen. Disusul peralatan listrik, kampas atau sisa industri makanan serta besi dan baja.
Sebagian besar impor pada bulan Januari 2021 didatangkan dari tiongkok dengan proporsi 50,17 persen. Disusul korea selatan, singapura, amerika serikat dan thailand.
