Perpusnas Gandeng Pemkab Magelang dan Kampus Untuk Penguatan Literasi

1 April 2021 19:00 WIB
Kepala Perpusnas Muhamad Syarif Bando dalam sebuah acara Meningkatkan Gerakan Literasi Membaca di Kota Magelang, Jawa Tengah, Kamis (1/4/2021)
Kepala Perpusnas Muhamad Syarif Bando dalam sebuah acara Meningkatkan Gerakan Literasi Membaca di Kota Magelang, Jawa Tengah, Kamis (1/4/2021) ( Dok Perpusnas)

MAGELANG, SONORA.ID - Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando mengatakan literasi yang rendah muncul akibat rendahnya budaya membaca. Selain itu dampak perkembangan zaman membawa tantangan literasi yang berbeda pula. Jika dahulu di masa sebelum kemerdekaan, tantangan literasi adalah mengentaskan buta aksara. Kini, tantangan literasi adalah bagaimana menumbuhkan sumber daya manusia yang kreatif, inovasi, dan berdaya saing secara bertumbuh.

Hal tersebut disampaikan Muhamad Syarif Bando dalam acara Penandatanganan Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Magelang dan Universitas serta Pengukuhan Bunda Literasi Kabupaten Magelang Periode 2021-2024 di Kota Magelang, Jawa Tengah pada Kamis, (1/4/2021)

Menurut Bando, rendahnya literasi mengakibatkan indeks pembangunan manusia (IPM) rendah, daya saing, indeks inovasi, pendapatan per kapita, indeks kebahagiaan rendah, dan rasio gini rendah.

"Ini adalah fakta di sisi hilir literasi masyarakat belum mampu menolong dirinya sendiri,” ujar Bando.

Kepala Perpusnas menambahkan kondisi hulu literasi Indonesia masih membutuhkan perhatian bersama untuk diperbaiki. Selama ini masyarakat Indonesia dihakimi karena memiliki budaya baca yang rendah. Padahal, kondisi yang terjadi di lapangan adalah sisi hulu literasi yang belum terkelola dengan baik di mana ketersediaan buku belum mencukupi kebutuhan.

"Upaya perbaikan dalam meningkatkan minat membaca masyarakat membutuhkan kehadiran negara, dalam hal ini eksekutif, legistatif, yudikatif, TNI/Polri, akademisi perguruan tinggi, pengarang dan penulis buku yang sesuai kebutuhan masat, penerbit dan perusahaan rekaman untuk menyiapkan buku, penerjemah, regulasi distribusi bahan bacaan untuk memperkecil ketimpangan antarwilayah, dan terutama, anggaran belanja buku," tambah Bando.

Sementara itu Bupati Magelang Zaenal Arifin menyatakan pihaknya telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk memfasilitasi dan mendorong pemberdayaan kegemaran membaca dengan menyediakan bahan bacaan bermutu serta sarana dan prasarana perpustakaan yang mudah diakses publik. Dia telah membangun gedung perpustakaan yang memadai di atas lahan seluas 8.700 meter persegi dengan anggaran mencapai Rp21 miliar.

Bupati menambahkan jumlah perpustakaan yang berpotensi di Kabupaten Magelang sebanyak 858 unit dan telah memberikan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat. Bahkan, diakui Bupati pihaknya telah menerbitkan surat edaran pengalokasian dana desa untuk pengembangan perpustakaan desa, pengadaan pojok baca dan donasi buku.

“Hal ini dilakukan secara bertahap demi mengubah paradigma masyarakat menuju peningkatan kualitas sumber daya manusia serta kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Magelang melalui perpustakaan,” kata Arifin.

Zainal Arifin menambahkan Pemerintah Kabupaten Magelang telah menerbitkan kebijakan bagi para pegawai pemerintah daerah yang naik pangkat, naik jabatan, dan pensiun, atau kunjungan kerja, ini mesti mendonasikan buku untuk memaksimalkan perpustakaan yang ada di wilayah Kabupaten Magelang.

Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) Suliswiyadi mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan literasi membaca bahwa perguruan tinggi berkontribusi dalam mendukung peningkatan literasi melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian.

"Unima telah melakukan beberapa kajian terkait dengan literasi, termasuk rencana melakukan penelitian mengenai indeks literasi masyarakat di Kabupaten Magelang, terlebih bupati berencana membangun smart city. Karena data itu penting dan berperan dalam pengambilan keputusan,” kata Sulis.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Perpusnas dengan sejumlah pihak yakni Pemerintah Kabupaten Magelang, Sekolah Tinggi Theologi Magelang, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang, Universitas Tidar Magelang, Politeknik Muhammadiyah Magelang, Sekolah Tinggi Agama Islam Al Husain Syubbanul Wathon. Selain itu, dilakukan pengukuhan Bunda Literasi Kabupaten Magelang periode 2021-2024 Christanti Handayani.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm