Bagikan :
Sonora.ID - Mengantuk kerap kali datang ‘menyerang’ setelah kenyang, padahal baiknya setelah makan tidak boleh langsung berbaring terlebih langsung tidur.
Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia dalam program Kamusehat di Radio Sonora FM, menjelaskan bahwa larangan tersebut harus benar-benar diperhatikan oleh pasien gerd atau pasien gangguan saluran pencernaan.
“Pada pasien gerd itu jangan langsung berbaring setelah makan, karena naik nanti,” ungkapnya menegaskan.
Baca Juga: Konsumsi 7 Minuman Ini Baik untuk Penderita Asam Lambung atau GERD!
Meski menjadi larangan mutlak, dr. Santi memberikan tips bagi pasien gerd yang tak kuat menahan kantuk setelah makan.
“Kalau misalnya enggak tahan gitu, kalau mau berbaring ganjal kira-kira 15 centi. Jadi kepala harus lebih tinggi daripada perut, 15 centi. Jadi tidurnya jangan bantal yang tipis atau tanpa bantal,” sambung dr. Santi.
Pasien atau penderita gerd yang ingin tiduran atau tidur setelah makan, harus meletakkan kepalanya lebih tinggi daripada perut sehingga posisi tidurnya adalah setelah duduk.
Baca Juga: Mengenal 'Lingkaran Setan' antara GERD dan Gangguan Kecemasan
Posisi ini tidak akan membuat makanan mendesak ke atas atau membuat makanan naik kembali.
“Supaya makanannya tidak mendesak ke atas, karena kalau berbaring secara gravitasi makanan itu kan bentuknya sudah campur aduk, nah dia akan bergerak ke arah yang lebih rendah,” jelas dr. Santi memaparkan.
Jika pasien gerd memaksakan tidur setelah makan dengan posisi berbaring sepenuhnya, maka makanan yang baru masuk akan mendesak katup yang di atas.
Baca Juga: Apa itu GERD? Berikut Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganannya
Sedangkan, dengan posisi setelah duduk, makanan tidak akan naik dan akan berkumpul di saluran pencernaan bawah.
Di sisi lain, dr. Santi juga memberikan tips agar pasien gerd tidak makan dengan durasi terlalu cepat karena makan terburu-buru menyebabkan banyak udara yang masuk.
“Makan terburu-buru itu banyak udara yang masuk, kalau banyak udara yang masuk lambungnya penuh dengan udara, jadinya kembung, jadi makan harus pelan-pelan,” tegas dr. Santi.
Baca Juga: Berkaca Dari Almarhum Lina, Bagaimana Asam lambung Bisa Menyebabkan Kematian?
