Komoditas Ekspor, Jatim Perluas Akses Pasar Sektor Perikanan

25 Mei 2021 12:45 WIB
Gubernur Khofifah saat meninjau bongkar muat hasil tangkapan ikan di pelabuhan Mayangan Probolinggo, Senin (24/05/2021).
Gubernur Khofifah saat meninjau bongkar muat hasil tangkapan ikan di pelabuhan Mayangan Probolinggo, Senin (24/05/2021). ( )
 

Surabaya, Sonora.ID – Upaya untuk mengetahui tingkat utilitas dan maksimalisasi  Pelabuhan  Perikanan Pantai (PPP)  hasil ikan tangkap  oleh para nelayan di tengah pandemi Covid-19, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah meninjau secara langsung proses bongkar muat ikan hasil tangkap di PPP Mayangan, Kota Probolinggo, Senin (24/05/2021).

Saat tiba di PPP Mayangan Probolinggo, Gubernur disambut Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dan Kepala PPP Mayangan Probolinggo yang merupakan salah satu UPT Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanla) Pemprov Jatim.

Gubernur juga meninjau hasil dan jenis ikan hasil tangkapan serta berdialog dengan para nelayan setempat dan kuli angkut dermaga yang ada di PPP Mayangan utamanya seputar hasil tangkapan yang diperoleh sebelum dan setelah pandemi.

 
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19, Puskesmas di Surabaya Terapkan Sistem Door to Door

Pada kesempatan itu, Khofifah bersama Walikota Probolinggo juga memantau proses bongkar muat hasil tangkapan ikan dari kapal KM Mutiara Cahaya I. Mulai saat diturunkan dari kapal, dipilah berdasarkan jenisnya, ditimbang, hingga kemudian dimasukkan ke dalam cold storage truck.

Sebagai informasi, pada Senin (24/05), pada proses bongkar muat ikan hasil tangkap tersebut terdapat 3 kapal dengan jumlah kuli angkut sebanyak 140 orang. Terdiri dari KM Sapurasa 50 orang, KM Sejahtera - IV 30 orang, KM Mutiara Cahaya - I 30 orang, dan kuli dermaga 30 orang.

Khofifah berharap adanya maksimalisasi utilitas atau daya guna pada PPP Mayangan dengan bersinergi bersama Tempat Pelelangan Ikan (TPI) milik Pemkot Probolinggo. Hal ini sejalan dengan ikhtiar Pemprov Jatim untuk terus melaksanakan program yang bisa mendongkrak ekonomi masyarakat Jatim.

 

"Sektor perikanan termasuk tiga besar komoditas ekspor Jatim. Saat pandemi covid tetap bertahan. Nilai tukar nelayan juga positif. Dan yang sangat penting sektor perikanan ini padat karya.  Jadi ibaratnya kalau APBD digunakan untuk pembenahan  di sini, perbaikan disini, akan memberikan percepatan break even point dan manfaat yang besar bagi masyarakat,” kata Khofifah.

Gubernur menambahkan, maksimalisasi utilitas PPP Mayangan  ini penting karena di saat pandemi nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar nelayan (NTN) tumbuh positif di Jatim. Artinya sektor perikanan tetap tumbuh positif saat pandemi Covid. Hal ini juga senada yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), bahwa dari NTN yang tumbuh positif, ditemukan bahwa ekspor atau permintaan pasar luar negeri terhadap ikan tangkap cukup tinggi.

Berdasarkan data BPS Jatim, NTN Jatim bulan Januari 2021 naik 0,35 persen dari 96,26 di bulan Desember 2020 menjadi 96,60 di bulan Januari 2021. Kenaikan ini disebabkan karena indeks harga yang diterima nelayan naik sebesar 0,58 persen, lebih besar daripada indeks harga yang dibayar nelayan yang naik sebesar 0,23 persen.  

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Minta Semua Pelayanan Administrasi via Aplikasi dan Berhenti di Kelurahan

Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, beberapa langkah dalam hal maksimalisasi utilitas dapat dilakukan. Pertama, maksimalisasi dengan pengerukan dilakukan hingga breakwater. Hal ini untuk mengurangi dampak pendangkalan pada PPP Mayangan. Kedua,  tambahan gedung untuk bongkar muat agar lebih representatif khususnya di saat hujan dan ketiga akses listrik yang lebih mencukupi khususnya saat bongkar muat.

“Kalau dulu kemungkinan terjadi pendangkalan 5 tahun sekali, sekarang rupanya pendangkalan 2 tahun sekali. Karenanya, maksimalisasi kemungkinan kapal bisa merapat menjadi berkurang jika tidak dilakukan pengerukan sampai breakwater,” jelasnya.

Kedua, maksimalisasi utilitas ini bisa dilakukan pada penyediaan akses listrik. Ketiga, maksimalisasi bridging/menjembatani dan dilakukan beberapa perbaikan di lini kapal. Sehingga ketika merapat akan lebih aman dan mudah, dan dampaknya akses lebih murah.

 
"Maksimalisasi utilitas ini juga dapat dilakukan dengan menyediakan tempat yang lebih memberikan kekuatan dan ketahanan jika ada angin dengan kekuatan besar ke arah sini, di Probolinggo dikenal angin gending yang memiliki kekuatan cukup besar," urai Khofifah.

“Saat ini Pemprov Jatim  harus menyisir secara terus menerus dan  lebih detail sektor apa saja, melalui item apa saja yang bisa kita maksimalkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang bisa meneteskan kesejahteraan bagi seluruh elemen masyarakat Jatim,” lanjutnya.

Selain itu, di PPP Mayangan juga terdapat rencana perluasan sebelum breakwater. Perluasan ini serupa dengan yang ada di Pelabuhan Paciran Lamongan. Perluasan menjadi penting termasuk di dalamnya adalah ketika air surut lalu terjadi pendangkalan.

Turut mendampingi pada peninjauan tersebut, antara lain Kepala Diskanla Jatim, Kepala Dishub Jatim, serta beberapa Kepala OPD di lingkup Pemkot Probolinggo. 

 
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm