Bagikan :
Sonora.ID - Selama pandemi Covid-19 berbagai berita duka dan narasi negatif seringkali berseliweran di media sosial dan kadang kala membuat kita merasa lelah. Hal ini tentunya bisa berdampak buruk pada kondisi emosional dan psikologis beberapa orang.
Kabar duka cita, penyebaran hoax dan berbagai informasi tidak menyenangkan semakin banyak kita temukan.
Tidak jarang juga orang - orang juga berbagi rasa dukanya di media sosial untuk menyalurkan emosinya. Tak heran, jika banyak orang pula yang menjadi kewalahan menghadapi berbagai hal negatif yang melintas di linimasa media sosialnya.
Terlebih lagi, pandemi mengharuskan kita untuk tetap dirumah, sehingga membatasi alternatif hiburan dan aktivitas yang bisa didapatkan.
Baca Juga: Fitur Wajah yang Paling Menonjol Bisa Menunjukan Sifat Kepribadiannya
Melansir dari Kompas.com, Jumat (6/8/2021) Psikolog Lucia Peppy mengatakan, jika upaya menyaring berbagai informasi yang ada menjadi jalan terbaik untuk meresponsnya. Selain itu kita juga harus mem-filter setiap informasi meskipun kenyataannya memang tidaklah mudah.
Membatasi diri dari arus informasi mungkin mudah dilakukan. Akan tetapi, tidak dengan efek emosional yang muncul dan dirasakan. Lucia menjelaskan, jika kondisi tersebut adalah hal normal karena ada emosi yang terlibat.
Untuk mempraktikkannya, akan lebih baik jika kita bersikap realistis dengan kondisi yang ada. Seperti dengan mengakui jika kondisi saat ini memang sedang tidak baik-baik saja.
Sehingga, kita bisa menyadari akan adanya potensi keadaan menjadi lebih buruk dari saat ini. Begitu pula dengan kemungkinan adanya lebih banyak kabar buruk dari berbagai pihak lain khususnya yang ditemui di media sosial.
