Bagikan :
Sragen, Sonora.ID - Siapa sih yang tak tau aplikasi belanja online Bukalapak, pasti tau kan, ya salah satu aplikasi belanja online yang sudah tidak asing lagi diketahui oleh banyak orang dan penggunanya pun sudah banyak.
Di balik kesuksesan Bukalapak ada seseorang yang telah sukes mengembangkan bisnisnya itu. Dia adalah Achmad Zaky, seorang pengusaha muda berusia 34 tahun yang telah berhasil mendirikan Bukalapak ini ternyata lahir dan dibesarkan di Kabupaten Sragen.
Ia lahir pada 24 Agustus 1986 tepatnya di Dukuh Manggis, RT 02/RW 01, Kelurahan Jati, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.
Baca Juga: Bukalapak IPO, Bagaimana Cara Pesanya? Simak di Sini
Zaky, begitulah orang menyebut namanya di kampung. Sosok zaky ini dimasa kecilnya sama seperti anak-anak kecil biasanya, sering kumpul-kumpul untuk bermain bersama, main bola di lingkungan sekitar. Dan dia juga dikenal sebagai sosok yang religius. Jelas ketua RT, Mulyanto yang juga merupakan tetangga dari Achmad Zaky.
Zaky juga tak malu untuk ikut aktif berkegiatan di karang taruna pada masa mudanya.
"Kebetulan dulu dia sebagai ketua karang tarunanya, Zaky orangnya aktif, ada orang hajatan, ya ikut membantu, jadi panitia lomba 17 agustusan juga," jelasnya.
Zaky merintis usahanya itu benar-benar dari nol, yang awalnya hanya memiliki karyawan 10 orang, tapi seiring berjlannya waktu karyawannya terus bertambah hingga sekarang sudah memiliki karyawan yang banyak. Kecerdasan dan ketekunannya sudah terlihat sejak kecil.
Dia sukses membangun Bukalapak untuk membantu pedagang kecil meningkatkan penjualan. Pendiri unicorn Bukalapak, Achmad Zaky kini memiliki total harta kekayaan mencapai Rp 4,7 triliun
. Capaian itu terjadi, setelah Bukalapak melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran kepada publik pertama pada Agustus 2020 lalu.
Perusahaan dengan kode saham BUKA itu baru saja mengukir sejarah sebagai unicorn pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Harga saham Bukalapak sendiri pun langsung melambung tinggi, yang berdampak kepada Achmad Zaky. Meski kini namanya tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia, kehidupan Zaky waktu kecil jauh dari kata kemewahan.
Pada Januari 2020, Achmad Zaky mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO setelah sepuluh tahun memimpin. Ia digantikan oleh Rachmat Kaimuddin, mantan direktur keuangan dan perencanaan di Bank Bukopin.
Saat Zaky masih memimpin, Bukalapak masuk sebagai unicorn ketika valuasinya menembus angka US$1 miliar pada 2017. Di tahun yang sama, Zaky dan timnya meluncurkan platform online to offline yang dikenal sebagai Mitra Bukalapak.
Kehidupan Zaky sekarang memang sudah sukses, dia dapat menikmati hasil kerja kerasnya selama ini. Tapi Zaky yang sekarang tetaplah seperti Zaky yang dulu. Itupun di ungkapkan juga oleh Mulyanto.
"Orangnya baik, masih sama seperti dulu, kalau ketemu orang ya menyapa, tidak menonjolkan, jika dia pemilik Bukalapak," jelasnya.Bahkan, meski berada jauh di Jakarta, Zaky masih aktif dalam kegiatan di kampungnya.
"Kalau sekarang, ya bantu-bantu memberi hadiah 17an, kalau kita mengajukan proposal ya diterima, ya masih aktif, meski tidak secara langsung," tambahnya.
Mengambil pelajaran dari kisah suksesnya Achmad Zaky seorang pendiri Bukalapak bahwa kita harus berani memulai meskipun dari hal sekecil apapun dan kita harus yakin akan hal tersebut.
