Banjarmasin, Sonora.ID - Puluhan warga terjaring oleh petugas gabungan di posko penyekatan PPKM level IV, di jalan A. Yani KM. 6, Selasa (24/08) malam.

Mereka adalah warga luar kota yang ingin masuk ke Banjarmasin dan harus menjalani rapid test antigen di tempat.

Misalnya, Maya (24), warga Tamiang Layang, Kalimantan Tengah, terjaring petugas saat sedang melintas di kawasan tersebut dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) nya berasal dari luar daerah.

 Baca Juga: Tes GeNose di Terminal Pulo Gebang Bersifat Random Sampling dan Gratis

Padahal dirinya mengaku sudah lama tinggal di kawasan Bumi Mas, karena sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Banjarmasin.

"Sudah hampir enam taahun saya tinggal disini (Banjarmasin). Saya juga sudah dua kali menerima vaksin Covid-19," ucapnya, saat ditemui Smart FM, sembari menunjukan hasil rapid test antigen nya yang non reaktif.

Hal serupa juga dialami Suryani, Warga Kapuas, Kalimantan Tengah yang terjaring di pos penyekatan saat melintas di kawasan Ahmad Yani, lantaran ingin menjemput anaknya.

 Baca Juga: PPKM Level 4 Di Kawasan Makassar Dilonggarkan, Mal di Makassar Boleh Buka

Berbeda dengan Maya, Suryani mengaku tidak memiliki surat vaksin saat dicegat oleh petugas.

Alhasil Ia pun harus menjalani rapid test antigen di tempat, dan beruntung hasilnya non reaktif.

"Tidak tahu kalau PPKM di Banjarmasin diperpanjang lagi. Makanya mau jemput anak di pondok pesantren karena liburan," ujarnya singkat.

Disisi lain, posko penyekatan A. Yani KM 6, pengambilan sampel rapid test antigen juga dilaksanakan di kecamatan lain.

Termasuk juga bagi pengendara yang melintas di kawasan bundaran Kayutangi dan Lingkar Selatan, serta pengunjung di beberapa kafe.

"Ada tiga kafe yang juga didatangi petugas untuk wilayah Banjarmasin Tengah. Kafe Makara, Stay With Me dan Kota Lama," ungkap Machli Riyadi, Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin.

Baca Juga: PPKM Level 4 Kota Solo Diperpanjang, Penutupan Jalan Hanya Berlaku di 6 Ruas Jalan

Machli menerangkan, setidaknya terkumpul sebanyak 201 sampel selama giat gabungan di lima kecamatan.

Hasilnya ditemukan dua orang yang dinyatakan reaktif, yang mana salah satunya adalah warga kota Banjarbaru.

"Satu orang kita temukan di pos penyekatan Kayutangi. Satu orangnya lagi di kawasan Lingkar Selatan yang merupakan warga Banjarbaru," tambahnya lagi.

Machli mengatakan, bagi warga yang ditemukan reaktif langsung diberikan edukasi oleh tenaga kesehatan di tempat dan diminta untuk melakukan isolasi secara mandiri. 

Baca Juga: Meski Turun ke Level 3, Wali Kota Surabaya Ingatkan Tentang Potensi Kasus Wilayah Aglomerasi

Kemudian pihaknya akan menyampaikan informasi tersebut kepada Satgas Kelurahan warga bersangkutan untuk melakukan pelacakan.

Sedangkan bagi warga dari luar daerah, maka pihaknya akan menyampaikan kepada Dinas Kesehatan setempat, untuk dilakukan penanganan.

"Insyaallah setelah ini akan ada lagi metode sampling secara acak di kemudian hari. Namun sebelumnya akan ada evaluasi dulu," pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan, pengambilan sampel rapid antigen diselenggarakan secara serentak di lima kecamatan dengan target sebanyak 250 sampel.

 Baca Juga: PPKM Dilanjutkan, Luhut: Akan Terus Berlaku Selama Masa Pandemi

Ia menekankan, pengambilan sampel ditujukan bagi warga luar daerah yang masuk ke Banjarmasin.

Sedangkan untuk warga Banjarmasin dipersilahkan untuk masuk, meskipun diakuinya tetap akan ada pemeriksaan oleh petugas.

"Kita lihat juga masih ada ditemuk warga yang tidak mengenakan masker. Hasil sampel ini akan memudahkan tim Dinas Kesehatan untuk melakukan pelacakan, seiring dengan perpanjangan PPKM level IV," tuntasnya.

Baca Juga: PPKM Level 4 Diperpanjang Di Pekanbaru, Berikut Aturan Penerbangan Domestik Di Bandara SSK II