Pemerintah All Out Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2%-5,8% di Tahun 2022

31 Agustus 2021 20:20 WIB
Talkshow ‘Transformasi Perpustakaan Dalam Pemulihan Ekonomi’ di Radio Sonora pada hari ini (31/08/2021).
Talkshow ‘Transformasi Perpustakaan Dalam Pemulihan Ekonomi’ di Radio Sonora pada hari ini (31/08/2021). ( Sonora FM Jakarta)

Sonora.ID - Periode tahun 2021-2022 dinilai sebagai masa yang menentukan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan Bappenas, Amich Alhumami dalam talkshow ‘Transformasi Perpustakaan Dalam Pemulihan Ekonomi’ di Radio Sonora pada hari ini (31/08/2021).

Dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) selama lima tahun, periode tahun 2021-2022 dinilai sebagai masa yang paling berat, karena adanya pandemi Covid-19 yang membawa dampak negatif di berbagai sektor kehidupan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan di Tengah Pandemi, Perpusnas RI Berikan Literasi Usaha Mikro kepada Masyarakat

Periode tahun 2021-2022 juga dapat dikatakan sebagai periode yang menentukan, apakah Indonesia dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat struktur ekonomi nasional, atau tidak.

“Kami di Bappenas, memang menyusun rencana kerja pemerintah dalam lima tahun sebagai terjemahan dari RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasioanl) itu setiap tahun, yang kita dalam masa dua tahun ini, itu betul-betul masa sulit, masa paling berat, karena kita menghadapi pandemi. Karena itu, dalam waktu tahun 2021 dan 2022 nanti, kedepan, satu tahun kedepan, ini adalah masa-masa menentukan,” ujar Amich, Selasa (31/08/2021).

Dengan melihat di tahun 2022 mendatang Indonesia masih berada di periode yang menentukan, pemerintah pun menjadikan ‘Kemuliaan Ekonomi dan Reformasi Struktural’ sebagai tema yang diusung dalam RKP tahun 2022.

Baca Juga: Cek Hari Lahirmumu dan Pasangan, Weton Ini Akan Jatuh Miskin atau Mengalami Kesusahan Ekonomi Jika Menikah

Namun ada syarat yang harus terpenuhi, apabila Indonesia ingin mencapainya, yaitu dengan mencapai target pertumbuhan ekonomi di rentang 5,2% sampai dengan 5,8%.

“Ini tentu saja bersyarat, jadi untuk kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang sebenarnya dalam draft RKP ini, dan kemarin sudah disampaikan dalam nota keuangan bapak presiden, itu rentang pertumbuhan, itu kira-kira rentang pertumbuhan ya, dipatok antara 5,2% dan 5,5%. Tapi kemarin ada pembicaraan di tingkat, antara pemerintah dan DPR, ada penyesuaian antara rentang pertumbuhan itu 5,2% dan 5,8%,” ujar Amich, Selasa (31/08/2021).

Untuk mewujudkan target pertumbuhan 5,2% sampai 5,8%, ada hal-hal pokok yang harus diwujudkan terlebih dahulu, utamanya di masa pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia di Kuartal II-2021 Lampaui Level Sebelum Pandemi

Dimana Amich menjelaskan, pemerintah harus terlebih dahulu membenahi sistem kesehatan dengan langkah, memperkuat infrastruktur sosial seperti rumah sakit, klinik, dan penyediaan tenaga medis, agar dapat mengendalikan pandemi Covid-19 ini.

“Kecuali syarat-syarat pokoknya itu terpenuhi, tentu saja dalam konteks pandemi, kita ingin memastikan dahulu bahwa reformasi sistem kesehatan, yang antara lain itu adalah penguatan infrastruktur sosial antara lain; rumah sakit, klinik, penyediaan dokter dan tenaga medis lainnya, untuk bisa mengendalikan pandemi di tahun-tahun kedepan,” terang Amich, Selasa (31/08/2021).

Untuk dapat menstabilkan sistem perekonomian Indonesia secara perlahan, pengendalian pandemi Covid-19 menjadi harga mati yang harus dapat dilakukan oleh Pemerintah Indoensia.

Baca Juga: Apakah Boleh Berutang? Pakar Perencanaan Ekonomi: Boleh, Asalkan…

Oleh sebab itu pemerintah saat ini terus berupaya mencapai target vaksinasi nasional.

Amich pun optimis, apabila target vaksinasi nasional tercapai, dan protokol kesehatan terus dijaga, maka pandemi Covid-19 di Indonesia dapat dikendalikan sepenuhnya.

“Nah, kedepan di bulan-bulan kedepan sampai akhir tahun ini sudah harus melampaui di atas 100 juta, dan jika kombinasi antara vaksinasi dan perluasan itu betul-betul bisa dicapai dalam target sasaran tertentu, dikombinasi dengan protokol kesehatan yang ketat ya, 5M itu, 3M kemudian diperluas menjadi 5M itu. Maka pengendalian pandemi itu relatif bisa betul-betul terjaga, terkendali sepenuhnya,” ujar Amich, Selasa (31/08/2021).

Baca Juga: Dilantik Presiden, Birin-Mu Fokus Penanggulangan Covid dan Pemulihan Ekonomi Rakyat

Selain penguatan terhadap infrastruktur sosial, pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19, juga melakukan upaya-upaya lainnya.

Salah satunya adalah Program Perlindungan Sosial, yang ditujukan bagi keluarga rentan, usaha kecil menengah, serta sektor industri rumah tangga.

Dengan adanya program-program dari pemerintah, diharapkan Indonesia dapar secara perlahan memulihkan perekonomiannya, dan pada akhirnya dapat mencapai kemuliaan ekonomi.

Baca Juga: Ikut Inmendagri, PPKM Level IV Banjarmasin Sampai 6 September. Wali Kota Janji Longgarkan Perekonomian

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm