Jangan Anggap Remeh! Stres Ternyata Dapat Tingkatkan Resiko Penyakit Kanker

17 Oktober 2021 18:00 WIB
Stres kronis mempengaruhi penyebaran sel kanker
Stres kronis mempengaruhi penyebaran sel kanker ( freepict.com)

Sonora ID - Meskipun tidak ada bukti yang secara langsung menghubungkan stres dengan penyebab kanker, penelitian menunjukkan bahwa stres kronis dapat memengaruhi bagaimana jenis kanker tertentu bermetastasis.

Penelitian juga mencatat kebiasaan yang berhubungan dengan stres dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

Stres Kronis dan Metastasis

Menurut penelitian, stres kronis dapat mempercepat proses metastasis pada kanker payudara, kolorektal, dan ovarium.

Metastasis dalam istilah kanker yang berarti penyebaran sel kanker menjauh dari pertumbuhan atau tempat kanker awal.

Saat Anda merasa stres, tubuh Anda melepaskan norepinefrin yang dapat merangsang sel kanker sekaligus menciptakan respons peradangan pada sel kekebalan Anda.

Dengan kekebalan yang melemah risiko penyakit sekunder dan infeksi juga meningkat.

Baca Juga: 5 Kiat Mengurangi Stres Ala Fengshui: Mulai dari Bangun Pagi!

Stres dan Merokok

Penelitian secara konsisten mendukung gagasan bahwa mereka yang tingkat stresnya tinggi berisiko menjadi perokok berat daripada perokok ringan atau sesekali dalam masuk dalam kategori perokok.

Studi ini mencatat satu dari tiga diagnosis kanker dapat dicegah dengan pendidikan dan dukungan berhenti merokok yang tepat.

Merokok disebut-sebut sebagai salah satu penyebab kanker yang paling dapat dicegah, terutama di paru-paru, mulut, kerongkongan, dan laring.

Kerja shift

Orang yang memiliki jadwal kerja shift memiliki peningkatan risiko stres kronis, kebiasaan buruk, dan kanker.

Stres kronis tidak menyebabkan kanker dalam populasi ini, tetapi dapat berkontribusi pada melemahnya kekebalan, serta gangguan pada siklus ritme sirkadian yang teratur.

Penelitian menunjukkan kurang tidur dan tidur terganggu dalam waktu lama telah dikaitkan dengan peningkatan 48 persen kanker dalam populasi pekerja shift.

Hubungan antara kerja shift dan prevalensi kanker payudara telah terbukti signifikan secara statistik di antara hewan dan kemungkinan di antara manusia.

Data menunjukkan bekerja shift malam selama lebih dari 20 tahun meningkatkan kemungkinan kanker payudara.

Baca Juga: Berhasil! Atasi Kesehatan Mental Akibat Pandemi dengan Cara Ini

Makan berlebihan dan Kanker

Stres dapat menyebabkan otak melepaskan kortisol.

Hal ini dapat memicu keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi gula sebagai sumber bahan bakar.

Dalam sebuah penelitian terhadap tikus, mereka yang stres makan lebih banyak gula dibandingkan dengan tikus yang kurang stres.

Makan makanan tinggi lemak dan tinggi gula dapat mengurangi pelepasan hormon stres di otak, menciptakan efek emosional yang kurang intens.

Makan berlebihan disebut-sebut sebagai penyebab kanker yang dapat dihindari selain merokok produk tembakau.

Dalam sebuah penelitian terhadap sekitar 1.000 wanita, mereka yang memiliki asupan kalori ekstrem berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara, terutama di antara populasi pascamenopause.

Baca Juga: 3 Latihan Pernapasan Untuk Atasi Stres dan Kecemasan Selama Pandemi

Mengatasi Stres

Meskipun tidak ada bukti konklusif apakah stres secara langsung menyebabkan kanker, ada cara sehat yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi stres sehingga risiko masalah terkait kesehatan lainnya berkurang.

  • Berbicara dengan orang-orang terkasih yang mendukung Anda (keluarga dan teman)
  • Pergi ke konselor atau terapis
  • Melakukan meditasi setiap hari
  • Mencoba relaksasi otot progresif
  • Berlatih yoga
  • Terlibat dalam latihan pernapasan

Baca Juga: Selain Bermanfaat untuk Kesehatan, 3 Jenis Teh Herbal ini Dapat Meredakan Stres

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm