Makassar, Sonora.ID - Camat Sangkarrang, Akbar yusuf menanggapi keluhan ratusan warga di kepulauan Barrang Caddi.
Sebelumnya mengeluhkan aliran listrik yang terganggu selama beberapa bulan terakhir. Berdampak terhadap aktivitas mereka sehari-hari.
Dia mengaku telah mengetahui masalah tersebut. Penyebabnya, mesin pembangkit listrik atau genset yang mengalami kerusakan.
"Saya sudah sampaikan (warga), bahwa permasalahan ini kan genset yang rusak, dan parahya karena dua-dua rusak. Ini kan genset sebenarnya adalah hibah dari pemkot Makassar dan belum berapa lama," ujarnya.
Tim teknis telah dikerahkan melakukan pengecekan. Hasilnya, kerusakan tergolong berat dan taksiran biaya mencapai ratusan juta rupiah.
"Sudah ditinjau langsung tadi PU, jadi mudah-mudahan 1 atau 2 hari sudah ada realisasi. Saya juga coba hubungi di perusahaan yang keluarkan itu mesin,"
"Hasil pemeriksaannya luar biasa kerusakannya dan butuh biaya yang besar dia kasi 200 juta lebih," sambungnya.
Baca Juga: Tinjau Posko Siaga Banjir, Wali Kota Makassar Beri Arahan Personel Kebersihan
Akbar menyebut ada dua unit genset di pulau barang caddi. Seluruhnya mengalami kerusakan, padahal masih tergolong baru.
Olehnya, dia merasa heran. Sikap acuh warga sekitar diduga ikut berkontribusi, dalam menjaga dan pengoperasian.
"Itu semua pengelolaannya dari masyarakat sendiri. Yang jadi persolan adalah antara masyarakat tidak ada yang taat berkomitmen untuk saling menjaga ini barang,"
"Di satu sisi ini buruh bahan bakar untuk hidupkan ini mesin. Sedangkan untuk penagihannya masyarakat, itu tidak taat bayar. Di sini lah masalahnya ini," tambahnya.
Solusi yang bakal diambil pemerintah, dengan melakukan perbaikan. Menyusul pengadaan baru belum memungkinkan karena diusulkan terlebih dahulu.
"Diusahakan walau perkiraan dana Rp50 juta ini biaya besar sy tunggu realisasi pak kadis karena tim pu sudah turun, perbaikan bukan pengadaan baru,"
"Kalau pengadaan baru kan tidak ada dalam anggaran ini tahun jadi diusahakan diservis saja dibantu. Ini kan hibah tidak boleh kita biayai kalau bukan aset pemkot nah ini bukan aset itu.ini konsultaismi keuangan dan pu bagaiaman pembiayaan," jelasnya.
Sebelumnya, masyakarat Pulau Barrang Caddi, Kelurahan Barrang Caddi, Kecamatan Sangkarrang tengah kesulitan. Sudah tiga bulan mereka hidup tanpa menggunakan listrik.
Baca Juga: Lelang Jabatan Banyak Peminat, Wali Kota Makassar: Belum Tentu Plt
Kurang lebih 300 Kepala Keluarga (KK) di Pulau Barrang Caddi tidak bisa menikmati listrik. Aktivitas mereka pun terhambat di segala sektor.
"Kami sangat menyanyangkan ini dibiarkan begitu saja tanpa ada tindakan dari pemerintah. 3 bulan bukan waktu yang singkat untuk menjalani aktifitas yang hanya diterangi dengan sebatang lilin," ungkap salah satu pemuda Barrang Caddi, Rusli, Selasa (16/11/2021).
Selama tiga bulan tanpa listrik, ia mengaku kesulitan menjalani aktivitas. Khususnya, bagi anak-anak yang bersekolah secara daring.
"Itu kan anak-anak harus pakai handphone tapi tidak tahu dimana harus mengisi dayanya. Ada tenaga surya tapi tidak cukup," keluh Rusli.
"Salah satu dampak yang di timbulkan juga adalah penjual-penjual kue yang dimana aktifitasnya di mulai dari jam 4 subuh kini tak lagi melakukan katifitas itu dikarnakan listriknya padam," tambahnya.
Berawal dari kerusakan genset yang merupakan sumber listrik di Pulau Barrang Caddi, Rusli dan sejumlah pemuda mengaku sudah melakukan pertemuan ke pihak kecamatan Kepulauan Sangkarrang. Hanya saja, belum ada respon.
"Satu bulan yang lalu itu kita audiensi ke pak camat. Kita kasih target satu bulan juga karena dia bahasakan ke kami biarlah kami dulu turun tangan mengatasi masalah ini," ujarnya.
"Karena pentingnya listrik bagi keberlangsunan hidup, maka besar harapan warga Pulau Barrang Caddi agar PLN masuk ke pulau," tutup Rusli.
Baca Juga: BPBD Makassar Petakan Kecamatan Rawan Bencana Saat Hujan, Ini Rinciannya