Harmoni antara Jabar dan Yogyakarta dalam Acara Gempita Budaya

8 Desember 2021 12:40 WIB
Hadirnya Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Gusti Kanjeng Ratu Hemas di Kota Bandung untuk menghadiri Gempita Budaya (Gelar Muhibah Pikat Amerta Budaya) yang digelar di pelataran halaman Gedung Sate Bandung, Selasa malam (7/12/2021).
Hadirnya Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Gusti Kanjeng Ratu Hemas di Kota Bandung untuk menghadiri Gempita Budaya (Gelar Muhibah Pikat Amerta Budaya) yang digelar di pelataran halaman Gedung Sate Bandung, Selasa malam (7/12/2021). ( Indra Gunawan)

Gempita budaya

”Kisah masa lalu, kita jadikan pelajaran agar semakin memperkuat persatuan dan kesatuan kita. Kerjasama antara Jabar dengan Yogyakarta dalam aspek kebudayaan harus menjadi kerja budaya yang saling memberi inspirasi tentang potensi dan kearifan lokal guna menegaskan  kenusantaraan Indonesia yang ditakdirkan Tuhan menjadi sebuah bangsa yang kaya warna,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono, mengatakan, gelaran ini merupakan perpaduan karena terinspirasi dari pertukaran pesona budaya.

Hal itu bisa dilihat dari tarian Sunda yang lincah-ceria penuh gairah apabila dikolaborasikan dengan Bedhaya Sapta yang memiliki gerak gemulai.

Gempita Budaya

Perbedaan yang muncul justru menjadi unsur perpaduan, untuk mengundang para empu-tari, baik dari ISBI Bandung, maupun ISI Yogyakarta, untuk mencoba melakukan eksperimentasi penciptaan koreografi kreatif dan kolaborasi harmonis tari Sunda-Jawa.

"Memang terasa mudah mengucapkannya tetapi akan menghadapi banyak kendala kultural dalam penciptaannya, agar bisa terbentuk sebuah harmoni seni-tari dari paham-tari yang berbeda. Kurang lebih serupa dengan mewujudkan kohesi-sosial di tengah masyarakat seperti sekarang ini. Tetapi, justru di situlah tantangannya," ucap Gubernur DIY.

Baca Juga: Tak Hanya Fokus Pariwisata dan Budaya, Diharapkan Jegeg Bagus Bali Juga Bisa Sosialisasikan Program Pemerintah

Dalam gelaran Gempita Budaya (Gelar Muhibah Pikat Amerta Budaya) Jawa Barat – Yogyakarta. DIY menampilkan Bedhaya Sapta dan Beksan Menak Kakung Umarmaya – Umarmadi dari Kraton Yogyakarta. Sedangkan dari Jawa Barat menampilkan pertunjukan Saung Angklung Udjo dan Rampak Kendang.‎

‎‎Sultan mengatakan, paling tidak adanya kerjasama ‘G to G’, diharapkan bisa berkembang secara organis dan berjaringan menjadi ‘P to P’, antar-elemen masyarakat sendiri. Karena, berdasarkan fakta dan data yang ada, kedua kelompok masyarakat Bandung dan Yogyakarta, memiliki kesamaan talenta, yakni inovasi dan kreativitas.

“Kami harapkan kerjasama ini membangkitkan kreativitas masyarakat dalam  berbagai bidang dan profesi untuk lebih mengeratkan jalinan persahabatan bagi para pihak. Untuk kemudian, perkembangannya diharapkan meningkatkan nilai tambah pada potensi masing-masing dan memberikan pencerahan rasa, perlunya persatuan dan kesatuan Indonesia,” pungkasnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm