Suwar-Suwir, Permen Tape yang Legit Khas Jember

6 Januari 2022 15:08 WIB
Ilustrasi Tape.
Ilustrasi Tape. ( Tribunnews)

 

Semarang, Sonora.ID - Berkunjung ke Jember, Jawa Timur, memang paling pas mencicip suguhan kuliner olahan tape singkongnya yang terkenal. Seperti diketahui kota ini cukup berlimpah atas hasil buminya yang berupa umbi-umbian seperti singkong. Singkong sendiri adalah bahan dasar pembuatan tape.

Dalam perkembangannya, tape dimodifikasi menjadi produk turunan seperti suwar-suwir, prol tape, brownies, pie tape, dan lain sebagainya.

Salah satu olahan tape yang terkenal dan ikonik di Jember dan tak boleh terlewat masuk dalam list kuliner adalah suwar-suwir.

Suwar-suwir merupakan kue berbentuk persegi panjang dan memiliki banyak warna. Kue suwar-suwir ini sekilas mirip dengan dodol.

Baca Juga: Bunda Baca Jember Kasih Fajarini, Penumbuhan Literasi Bukan Tanggung Jawab Satu Pihak

Suwar-suwir sendiri adalah cemilan yang memiliki cita rasa identik manis dan lembut yang terbuat dari tape (fermentasi singkong) yang diolah sedemikian rupa hingga menjadi makanan ringan.

Suwar-suwir ummnya berbentuk persegi panjang dengan ukuran kurang lebih 3-4 cm dan berwarna warni. Rasanya manis dan agak sedikit asam yang berasal dari tapai. Suwar-suwir disebut juga permen tape.

Terkait proses pengolahannya terbilang cukup lama. Buat adonan yang terdiri dari bahan seperti tape singkong, tepung ketan, tepung beras, gula, serta santan. Setelah adonan mengental, suwar-suwir ditempatkan di wadah datar dan ditunggu hingga dingin agar bisa dipotong sesuai ukuran dan dibungkus kertas minyak atau plastik.

Untuk dapat menikmati keunikan rasa camilan ini, singgahlah di toko oleh-oleh yang menjual makanan khas Bondowoso. Di sana para wisatawan dapat membelinya dengan harga yang beragam sesuai dengan ukuran kemasannya, dari kisaran Rp10.000 hingga Rp 25.000.

Suwar-suwir terdiri dari berbagai macam rasa. Mulanya suwar-suwir hanya ada rasa cokelat dan vanili. Namun sejak tahun 2000-an, jajanan khas Jember ini mulai dikreasikan dengan bermacam-macam rasa buah serta berwarna-warni.

Konon, makanan oleh-oleh ini sudah ada sejak zaman Belanda, dan masih tetap bertahan lama hingga sekarang.

PenulisIyeng Veda
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm