Orang Tua Wajib Pahami Konteks Kebohongan yang Dilakukan Oleh Anak Menurut Psikolog Klinis Ini!

21 Februari 2022 12:20 WIB
Konteks anak melakukan kebohongan
Konteks anak melakukan kebohongan ( unsplash.com)

Sonora.ID - Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh para orang tua adalah menanamkan nilai moral kepada anak di rumah.

Terkadang, di beberapa rumah tangga, orang tua menemukan anak yang suka berbohong dalam kehidupan sehari-harinya.

Jika orang tua menemukan kasus serupa, maka jangan langsung marah terlebih dahulu!

Seorang Psikolog Klinis bernama Astrid Regina Sapiie menjelaskan konteks kebohongan yang dilakukan oleh anak dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui program Sonora Parenting di Sonora FM, Astrid mengatakan bahwa konteks anak melakukan kebohongan selalu berkaitan dengan larangan dari orang tua.

Baca Juga: Jangan Bohong! Ini 7 Cara Menjelaskan Perceraian Orang Tua Pada Anak

"Kalau anak-anak pada umumnya sih (ada) kaitannya dengan orang tua larang dan mereka lakukan," ujar Astrid.

Anak-anak belum memiliki konteks kehidupan yang rumit dibandingkan oleh orang dewasa, sehingga alasan melakukan kebohongannya pun hanya sebatas dari pelanggaran larangan orang tua.

"Mereka biasanya menanggapi larangan orang tuanya dan melanggar, baik sengaja ataupun tidak, sehingga hal tersebut dijadikan bahan untuk berbohong," ucap sang Psikolog Klinis.

Orang tua tidak harus langsung memarahi jika mengetahui sang anak melakukan kebohongan setelah melanggar larangan.

Pasalnya, secara alamiah dan berdasarkan studi, melakukan kebohongan adalah sebuah mekanisme perlindungan dari manusia.

Baca Juga: Psikolog Klinis Ungkap Alasan Anak Suka Bohong: Bukan Karena Keburukan Tapi....

Sudah tentu, anak-anak pun akan melakukan kebohongan jika dirinya merasa terancam oleh orang dewasa di sekitarnya.

Hal ini dilakukan untuk mencegah rasa ketidaknyamanan hadir di antara hubungan anak dengan orang tua.

Sebagai orang yang lebih dewasa dan berpikiran rasional, orang tua harus bisa menekankan sang anak untuk lebih bertanggung jawab ketika melakukan pelanggaran dibandingkan harus marah-marah.

Ini lantaran, anak-anak akan lebih takut ketika orang tua marah, sehingga mekanisme perlindungan dari dalam diri pun memaksa sang anak untuk berbohong.

Jika dibiasakan seperti ini, mekanisme perlindungan dengan cara berbohong pun akan dilakukan secara berlebihan di kemudian hari.

Baca Juga: Berbohong Ternyata Bisa Lukai Diri Sendiri? Simak Penjelasan Arvan Pradiansyah Ini

Hal tersebut melenceng jauh dari nilai moral yang sudah tertuang di kehidupan masyarakat sekitar.

Oleh sebab itu, para orang tua bisa lebih tegas mengajarkan anak untuk lebih bertanggung jawab ketika melakukan pelanggaran.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm