Solusi Pupuk untuk Petani

22 Maret 2022 20:10 WIB
Mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (batik merah) selaku Dewan Penasehat PT STM saat menyaksikan peluncuran pupuk organik Bio Soltamax di Bandung, Selasa (23/3/2022)/Gun
Mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (batik merah) selaku Dewan Penasehat PT STM saat menyaksikan peluncuran pupuk organik Bio Soltamax di Bandung, Selasa (23/3/2022)/Gun ( Indra Gunawan)
 
Bandung, Sonora.ID - Sepertinya saat ini penggunaan pupuk kimia oleh para petani sudah dapat dikurangi, setelah hadirnya pupuk organik Bio Soltamax.
 
Pupuk ini diklaim ramah terhadap lingkungan dan dapat meningkatkan hasil pertanian untuk pemakaian yang berkesinambungan.
 
Direktur Utama PT. Solusi Tani Makmur (STM) Cecep Kurniawan mengungkapkan bahwa pupuk organik Bio Soltamax merupakan pupuk dari hasil inovasi pengganti pupuk yang telah hadir sebelumnya yaitu Bio Farming.
 
 
"Di Bio Soltamax kami tambahkan mikroba fotosintesis sebagai upaya untuk mempercepat proses pertumbuhan tanaman. Mikroba ini baru akan aktif bila sudah diberi air," ungkap Cecep di Bandung, Selasa (22/3/2021).
 
"Ini sangat ramah lingkungan. Dan ini bisa diaplikasikan pada semua tanaman, sebut saja padi, palawija atau sayuran, buah-buahan, sampai tanaman yang musiman," ungkapnya lagi.
 
Lebih lanjut dikemukakan Cecep, jika pupuk Bio Soltamax hadir dalam bentuk yang terbilang praktis, seperti dalam bentuk cairan serta briket.
 
"Ada yang cairan dan ada juga yang briket, mudah pemakaiannya dan juga mudah pengirimannya kalau ada pembelian dari mana pun," kata Cecep.
 
 
"Bio Soltamax diharapkan bisa menjadi solusi bagi petani Indonesia terutama ketika terjadi kelangkaan atau kekurangan pupuk di lapangan. Dengan begitu, para petani bisa melanjutkan usaha di bidang pertanian dan bisa memberikan hasil yang lebih maksimal,” pungkasnya.
 
Untuk diketahui, pupuk Bio Soltamax sudah dipasarkan secara nasional, seperti ke Aceh, Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Jawa Tengah. 
 
Sebagai distributor tunggal, PT. STM juga akan mengekspor Bio Soltamax ke berbagai negara, seperti Malaysia yang kini tengah menunggu izin dari pihak bea cukai dan kementerian terkait.
 
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm