Solo, Sonora.ID - Pembeli minyak goreng curah di Kota Solo mulai terkendala. Ada yang harus antri sejak pagi. Memang, di Pasar Legi pun ada prasyaratnya. Dimana pembeli perlu membeli 1 karung gula pasir atau tepung terigu untuk mendapatkan 1 jerigen minyak goreng masal 17 kilogram.
Saat dikonfirmasi, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, awalnya meminta awak media menghubungi Kepala Kantor Bursa Mandiri Kota Heru Sunardi.
"Ya, nanti sama Pak Heru ya," kata Gibran, saat akan meresmikanTaman Rejeki Muara Sejahtera dan Pusat Wedangan Solo di Pasar Depok Solo, Kamis (24/3/2022).
Meski demikian, setelah mendapat cerita yang lebih detail dari tim media terkait kondisi di lapangan, Gibran mengatakan akan memeriksanya. Dia juga bersyukur bahwa informasi dan data semacam ini diteruskan kepadanya.
"Coba nanti tak lihat sik ya. Coba nanti tak anu (tanyakan) ke Disdag. Makasih ya masukannya. Nanti tak cek lagi ya," kata Gibran.
Baca Juga: Warga Sukoharjo Rela Antre 6 Jam Demi Minyak Goreng Curah di Solo
Baru-baru ini dirinci, antrean panjang terlihat di Toko Nugroho di kawasan Pasar Legi Solo, Rabu (23/3/2022). Mereka rela mengantre lama demi bisa membeli minyak goreng curah dengan harga Rp15.300 per liter. Para pembeli sudah antri di toko tersebut sejak pagi. Pasalnya, di toko yang lain stok minyak goreng curah kosong. Menurut pemilik Toko Nugroho, Watik, antrean minyak goreng massal sudah terjadi sekitar sebulan sebelumnya.
"Kalau stok minyak goreng curahnya sedikit kita batasi, kalau stok banyak kita lebih longgar," katanya.
Biasanya, toko Nugroho mendapatkan persediaan minyak goreng dari pedagang grosir sekitar 12 ribu liter setiap hari. Namun jumlahnya tidak pasti, mengingat terkadang cenderung lebih, atau kurang, atau bahkan tidak mendapatkan kiriman.
"Kita buka dari jam 07.00, umumnya jam 16.00 sudah tutup. Tapi kalau bisa, jam 14.00 sekali sudah selesai," ujarnya.
Bagaimanapun, pembeli perlu membeli 1 karung gula atau tepung untuk mendapatkan 1 jirigen minyak goreng curah 17 kilogram. Hal ini dikeluhkan pembeli, karena tidak semua pembeli membutuhkan gula atau tepung. Menurut salah satu pembeli asal Solo, Milta Aulia (25), harga gula dan tepung juga naik.
"Ini bukan apa-apa. Satu bungkus gula naik dari Rp 625 ribu menjadi Rp 640 ribu. Sementara tepung beras naik dari Rp 100 ribu menjadi Rp 106 ribu," katanya.
Milta mengaku sudah sebulan lamanya ia harus mengantre untuk mendapatkan minyak goreng curah. Dia rela antre minyak goreng untuk dijual lagi di toko klontong miliknya.
"Saya antri jam 07.00, dapat nomor antrean 40. Biasanya saya datang jam 06.00 untuk mendapatkan antrean nomor 1," ujarnya.
"Baru-baru ini saya mengantre pukul 10.00, namun saya tidak bisa mendapatkan nomor antrean, sudah habis," katanya.
Harga minya goreng curah ini dipasaran akan dijual lagi oleh pedagang seharga Rp16.500 hingga Rp17.000 per liter. Milta berharap, pemerintah lebih memperhatikan rakyatnya yang kesulitan mendapatkan minyak goreng. Sebab, naiknya harga minyak goreng ini dikhawatirkan akan memicu kenaikan bahan kebutuhan pokok lainnya.