Bagikan :
Solo, Sonora.ID - Selama puasa, masyarakat tak perlu khawatir soal ketersediaan pangan. Pemerintah kabupaten Boyolali memastikan stok pangan, khususnya beras aman. Begitu juga dengan harganya diprediksi bakal stabil.
Kepala Dinas Ketahanan pangan (DKP) Boyolali, Joko Suhartono menyatakan jika saat ini di Boyolali masih punya stok beras sebanyak 35 ribu ton. Jumlah itu dipastikan masih bisa untuk mencukupi kebutuhan pangan kurang lebih sebanyak 1 juta penduduk.
“Stok kita masih aman. Kalau 35 ribu ton dibagi kebutuhan penduduk 1 juta yang perbulannya mencapai 8 ribu ton, berarti masih bisa untuk mencukupi kebutuhan pangan selama lebih dari 4 bulan,” katanya, (24/3/2022).
Selain masih untuk mencukupi kebutuhan selama bulan puasa, di beberapa tempat juga sudah mulai panen. Padahal, Boyolali akan segera memasuki musim panen. Dengan cadangan yang besar ini, kami berharap bisa menurunkan harga beras di pasaran.
Baca Juga: Stok Melimpah, Bulog Ajak ASN Genjot Penyerapan Beras di Sulsel
“Kalau saat ini harganya (Beras) untuk kualitas premium masih dikisaran Rp 12.500 per kilogram. Namun diharapkan dengan banyaknya pasokan dari petani, bisa menjadikan harga beras semakin kompetitif,” jelasnya.
Sementara itu, terkait kebutuhan daging di Boyolali juga pusatnya pemotongan hewan sapi. Hanya saja karena tingginya permintaan, menjadikan harga daging ini sedikit mengalami kenaikan. Dimana saat ini harga daging dengan kualitas bagus tembus Rp 135 ribu per kg. “Kenaikan harga daging karena permintaannya banyak. kan menjelang puasa, permintaannya meningkat,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk membahas masalah kenaikan harga daging itu. “Naik Rp 5 ribu per kilogramnya itu. Sebelumnya daging dengan kualitas bagus sekitaran Rp 130 ribu. Kemudian untuk kelas sedang Rp 120 ribu. Untuk stoknya seluruhnya masih aman semua,” pungkasnya.
Sampai saat ini, pemerintah setempat selalu berusaha untuk bisa melakukan segala permasalahan terkait dengan harga bahan pangan yang akan diupayakan tetap stabil pada bulan puasa mendatang.
