Menteri PPPA: Kesenjangan dan Bias Gender Melanggar HAM

28 April 2022 09:35 WIB
 Menteri PPPA RI, Bintang Puspayoga.
Menteri PPPA RI, Bintang Puspayoga. ( BIRO HUKUM DAN HUMAS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK)

Sonora.ID - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan, kesenjangan dan bias gender merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia serta dapat mengecilkan peran dan posisi tawar perempuan.

Terlebih, Undang-Undang Dasar Tahun 1945 telah mengamanatkan persamaan hak asasi manusia bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali.

“Budaya patriarki yang mengakar membawa berbagai praktik yang merugikan perempuan, mulai dari diskriminasi, stigmatisasi, stereotype, bahkan kekerasan yang semakin memperlebar jurang kesenjangan antara laki-laki dan perempuan,” ujar Menteri PPPA dalam Webinar Perkumpulan Srikandi Kreatif Indonesia (Persikindo) ‘Semangat Kartini Mendorong Kreatifitas Perempuan yang Berwawasan dan Bermartabat’ secara virtual, Kamis (27/4).

Dalam keterangan tertulis yang kami terima, Menteri PPPA menyampaikan, memperjuangkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam setiap sektor pembangunan merupakan kewajiban dan membutuhkan sinergi multipihak.

Baca Juga: Menteri PPPA Sempatkan Menjenguk Keluarga Korban Begal di Sumut

Selain itu, kesetaraan gender dapat mendobrak stigma yang meminggirkan posisi perempuan serta memberikan kesempatan yang adil bagi perempuan dan laki-laki.

“Posisi perempuan dan laki-laki yang setara dan seimbang akan membawa bangsa kita pada kemajuan yang sesungguhnya,” imbuh Menteri PPPA.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Lestari Moerdijat menuturkan, keterlibatan dan peran perempuan di legislatif bukan hanya diperlukan untuk memenuhi target minimal 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen pada 2024.

“Kita memerlukan perspektif perempuan untuk menyelesaikan beberapa masalah yang ada. Perempuan memiliki ketajaman untuk memberikan pandangan-pandangan yang seimbang antara rasa dan pikiran,” ujar Lestari.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persikindo, Rini Sujiyanti menerangkan, Peringatan Hari Kartini Tahun 2022 merupakan momentum kebangkitan perempuan Indonesia untuk pemulihan ekonomi dan meningkatkan perekonomian Indonesia.

“Semangat Kartini membangun bangsa yang mandiri, kreatif, dan berkarakter akan menjadi warisan untuk generasi penerus bangsa agar selalu bersemangat dalam mengembangkan potensi diri menuju generasi yang mandiri berwawasan,” pungkas Rini.

Baca Juga: Menteri PPPA : Kartini Masa Kini Harus Mandiri, Berdaya, dan Setara

SumberRelease
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm