Viral Kretek-kretek! Dokter: Saya Selalu Larang Pasien untuk Kretek Leher

16 Juni 2022 18:00 WIB
Ilustrasi Kretek-kretek Leher
Ilustrasi Kretek-kretek Leher ( Freepik)

Sonora.ID - Di media sosial sedang banyak video yang beredar yang berisikan terapi kretek-kretek, bahkan beberapa orang merasa membutuhkan terapi yang satu ini.

Tak sedikit juga para ahli yang kemudian membuat klinik untuk terapi yang satu ini karena memang sedang lagi tren dan banyak peminat yang merasa terapi ini bisa menjadi solusi bagi keluhan yang mereka rasakan.

Salah satunya adalah orang-orang yang sering alami  sakit kepala.

Diketahui bahwa pada terapi kretek-kretek atau yang nama ilmiahnya adalah chiropractic ini adalah salah satu pengobatan alternatif yang bisa memperbaiki kondisi dan posisi tulang di seluruh tubuh, termasuk leher.

Padahal, Dokter Sheila Agustini selaku Spesialis Penyakit Saraf dari Mayapada Hospital dalam program Talkshow di Radio Sonora menyatakan bahwa kretek-kretek ini bukanlah hal yang direkomendasikan kepada pasien yang sedang pusing.

Pasalnya, tak sedikit kebiasaan masyarakat Indonesia melakukan kretek pada diri sendiri, dengan memiringkan kepala ke kanan atau ke kiri.

“Saya selalu melarang pasien saya yang suka nyeri kepala untuk kretek-kretekin leher,” tegasnya.

Mengapa demikian?

Dokter Sheila menegaskan bahwa dalam film-film berbau kung fu, gerakan kretek pada leher tersebut digunakan untuk membuat lawan KO alias ‘tepar’.

Baca Juga: Bahaya Harus Segera Diobati, Ini 11 Penyakit yang Bisa Picu Vertigo Dadakan

“Itu digunakan untuk menghabisi lawannya ya. Jadi, jangan kita cari masalah dengan kretek-kretek, ya memang enak, release. Tapi kan tulang dan syarafnya berkali-kali krek gitu, berulang kali nanti malah syaraf kejepit,” sambung dr. Sheila.

Di sisi lain, pihaknya menyarankan ketika sudah menjadikan hal ini kebiasaan, lebih baik untuk konsultasi dengan dokter.

Penggunaan koyo

Tak hanya kebiasaan kretek leher, biasanya orang yang sering pusing dan nyeri kepala menggunakan bantuan koyo untuk menyembuhkan keluhan yang dirasakannya.

Untuk hal ini, dr. Sheila menegaskan bahwa koyo boleh digunakan untuk mengatasi sakit kepala tetapi jangan sampai terlalu sering.

“Bisa dengan dipanaskan, nah koyo kan panas ya, jadi panas itu bisa melemaskan otot, jadi silakan mengenakan koyo. Itu sama saja prinsipnya dengan fisioterapi dan lain-lain, tapi tentunya tidak bisa terus-terusan pakai koyo ya. Cari penyebabnya, konsultasikan dengan dokter,” tegasnya.

Ketika sakit kepala sudah terjadi berulang kali, maka perlu dicari sumber masalahnya agar pengobatan disesuaikan dengan masalah tersebut.

Baca Juga: Selama Ini Kena Tipu Mitos Turun-Temurun, Dokter: Pusing Boleh Keramas Kok!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm