Banjir Rob dan Lahan Pertanian, Siasat Petani di Banjarmasin

28 Juni 2022 12:00 WIB
Sumber ilustrasi: Money.kompas.com
Sumber ilustrasi: Money.kompas.com ( money.kompas.com)

Banjarmasin, Sonora.ID - Kondisi banjir rob yang melanda kota Banjarmasin diklaim, tidak berdampak terhadap lahan pertanian yang ada.

Pasalnya sampai saat ini, petani di Banjarmasin masih melakukan masa tanam dengan jenis bibit lokal.

"Petani kita masih bisa menyesuaikan. Sehingga terendam pasang tidak terpengaruh," ucap Muhammad Makhmud, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Banjarmasin, saat dikonfirmasi Smart FM.

Menurutnya, kondisi di Banjarmasin tidak sama dengan kabupaten kota lain, yang kerap mengalami puso atau gagal panen ketika terjadi banjir.

Hal itu menurut Makhmud dikarenakan, bibit yang mereka gunakan adalah jenis bibit unggul. Sedangkan petani di Banjarmasin menggunakan bibit lokal.

"Di kabupaten Kota lain menggunakan bibit unggul yang biasanya terganggu ketika terjadi pasang. Di Banjarmasin sampai akhir Juni nanti baru selesai masa tanam," ungkapnya.

Makumud melanjutkan, bahwa perkiraan panen di Banjarmasin biasanya terjadi pada bulan September-Oktober. Dengan produksi sekitar 6 ton padi.

Akan tetapi lanjut Makhmud, jumlah tersebut hanya cukup untuk memenuhi keperluan masyarakat di Banjarmasin. Bahkan itu pun kerap dibantu oleh daerah tetangga, salah satunya Kabupaten Barito Kuala (Batola).

"Total luas lahan pertanian kita sekitar 2.000 hektar. Itu ada di Tanjung Pagar, Sungai Gampa dan Sungai Lulut," tukasnya.

Baca Juga: Gali Potensi Pajak Banjarmasin, Ratusan Tapping Box Tempat Usaha Ditambah

Sebelumnya, meski sudah memasuki musim kemarau, Kota Banjarmasin masih dihantui oleh ancaman banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Fahruraji mengatakan, kondisi itu dikarenakan posisi Banjarmasin yang dikepung tiga daerah tetangga yang berpotensi mengirim debit air tambahan.

"Dari perhitungan Stasiun Cuaca di Landasan Ulin Banjarbaru, kita ini sebenarnya sudah memasuki musim kemarau, tapi dalam beberapa hari terakhir curah hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi di daerah tetangga seperti Kabupaten Batola, Banjar dan Tanah Laut," ujarnya.

Kondisi cuaca itulah yang menurutnya patut diwaspadai oleh wilayah hilir seperti di Banjarmasin. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada kiriman debit air yang masuk ke Sungai Martapura.

"Makanya status Banjarmasin ini sebenarnya Waspada Banjir dengan skala ringan sampai sedang," tutup Raji.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi PMK di Tala Masih Rendah, Ternyata Ini Penyebabnya

PenulisJumahudin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm
Kondisi banjir rob yang melanda kota Banjarmasin diklaim, tidak berdampak terhadap lahan pertanian yang ada