Mengenal dan Cara Deteksi Dini Kanker Payudara

30 Juni 2022 10:10 WIB
Ilustrasi kanker payudara
Ilustrasi kanker payudara ( timesofindia.indiatimes.com)

Palembang, Sonora.ID – Kanker berarti keganasan, kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang payudara.

“Ada benjolan di payudara disebut tumor, tidak semua benjolan di payudara pasti kanker atau tumor ganas. Ada tumor jinak, tumor ganas, kista, benjolan infeksi. Kanker payudara merupakan tumor dari payudara yang bersifat ganas,” ujar dr. Alicia Agusstine, SpB dari RS. Siloam Sriwijaya kepada Sonora (29/06/2022).

Ia menambahkan gejala kanker payudara awal adalah adanya benjolan di payudara yang bisa rasanya nyeri atau tidak.

“Awalnya kecil lama-lama membesar, ada kelainan di payudara, mengkerut, puting masuk ke dalam, ada cairan keluar dari putting,” ujarnya.

dr. Alicia Agusstine, SpB dari RS. Siloam Sriwijaya

Yang paling mengetahui kondisi kita adalah kita sendiri. Deteksi dini bisa dilakukan sendiri setiap hari diperiksa sehabis mandi. Luangkan waktu sebentar memeriksa payudara sendiri dalam posisi duduk atau berbaring.

“Periksa payudara sebelah kiri, tangan kiri diangkat. Periksa dengan tangan kanan, periksa menyeluruh mulai dari putting, gerakan memutar sambil bagian luar ditekan-tekan menggunakan permukaan tangan. Diperiksa apakah ada benjolan, rasa nyeri, dipencet putingnya apakah ada cairan yang keluar. Begitupun payudara sebelah kanan. Bila menemukan hasil yang mencurigakan, ada rasa nyeri boleh konsultasi ke dokter,” ujarnya.

Baca Juga: Pemprov Sumsel Libatkan 70 UMKM dalam Ajang Fornas VI

Bila ada benjolan sebaiknya diangkat atau dioperasi, kemudian dilakukan pemeriksaan bagian PA untuk memastikan apakah ada tumor jinak atau ganas. Jika ganas ada banyak pilihan treatmentnya.

Diangkat benjolannya, kelenjar getah bening diketiak, kemudian diterapi. Pengobatan tergantung stadium, bila sudah tinggi bisa diangkat payudaranya dan dikemoterapi.

Ada hal-hal yang bisa dimodifikasi untuk pencegahannya. Yang tidak bisa adalah factor genetic. Bila ada keturunan ada yang menderita maka resiko akan lebih besar. Yang bisa dimodifikasi antara lain gaya hidup atau lifestyle, kurangi makan makanan yang mengandung pengawet, olahraga, hidup sehat, tidak merokok, tidak minum beralkohol, alat kontrasepsi hormon lebih dari 8 tahun, memiliki anak usia lebih dari 35 tahun, tidak menyusui juga beresiko.

“Kanker bukan akhir segalanya, bila masih stadium awal, cepat ditangani, harapan hidup tinggi dan bisa sembuh. Tetap optimis, jalani pengobatan dengan tepat, butuh dukungan keluarga, teman, berdoa, semua ada jalannya,” tutupnya.

Baca Juga: Belanja Produk Dalam Negeri di Sumsel Diklaim Mencapai 50 Persen Lebih

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm