Bagikan :
Palembang, Sonora.ID - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumsel, Ruzuan Effendi kepada sonora (29/06/2022) mengatakan bahwa Sumsel sudah menerima vaksin PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) sebanyak 12.200 dosis dan sudah didistribusikan ke seluruh kabupaten kota.
“Vaksin disebar ke 17 kab/kota dengan pertimbangan-pertimbangan teknis. Pertama jumlah populasi, diutamakan daerah yang belum terkonfirmasi dan daerah-daerah penyangga, tingkat kesulitan geografi untuk dilaksanakan vaksinasi,” ujarnya.
Secara data, di sumsel terdapat 348 ekor sapi yang terinfeksi PMK, yang sakit tinggal 197, sisanya sehat dan ada yang dipotong paksa oleh pemiliknya untuk dikonsumsi.
Daging sapi yang terkena PMK tidak ada pengaruhnya ke manusia, semuanya bisa dikonsumsi. Tapi kalau masih sakit dan dipotong harus ada penanganan khusus, kecuali sudah sembuh. Sesuai SOP daging harus di rebus dan tidak boleh di cuci karena dapat menyebar.
Pergerakan hewan kurban di sumsel diperbolehkan asal ada surat keterangan kesehatan hewan dan didukung dengan prosedural seperti penyemprotan disinfektan. Namun untuk pengiriman dari luar seperti pulau jawa tidak bisa.
Baca Juga: Pemprov Sumsel Libatkan 70 UMKM dalam Ajang Fornas VI
Daerah seperti Lampung dan daerah yang belum terpapar masih bisa dengan catatan harus ada surat keterangan kesehatan hewan dan penyemprotan disinfektan.
Saat ini tercatat sudah dilakukan penyuntikan vaksin PMK sebanyak 1341 dosis. Di Palembang ada 100, Muareaenim 100, di kabupaten lain hari ini sedang dilakukan penyuntikan vaksin PMK.
“Harapan bisa selesai sebelum tanggal 5 Juli. Target 2 juli 2022 sudah selesai,” ujarnya.
Di Sumsel terdapat 27 ribu ekor sapi dan 32 ribu ekor kambing siap dikurbankan. Di Palembang ada 200 kandang atau pedagang dengan populasi 400 hingga 4500 ekor. Beberapa kandang sudah melakukan penjualan dan 80% sudah terjual.
“Jangan ragu kita cukup, kalau melihat kondisi tahun kemaren kambing 20 ribu jadi kurban dengan kondisi sekarang 32 ribu kita bisa mengantisipasi . sapi tahun kemarin 11.300, tahun sekarang kalau ada kenaikan 10% masih cukup,” ujarnya.
Baca Juga: Belanja Produk Dalam Negeri di Sumsel Diklaim Mencapai 50 Persen Lebih
