Apa Saja Hal yang Perlu Diperhatikan oleh Para Investor Baru?

11 Juli 2022 14:30 WIB
Investor baru tetap harus memperhatikan  banyak hal agar tak salah langkah.
Investor baru tetap harus memperhatikan banyak hal agar tak salah langkah. ( Pixabay/mohamed_hassan)

Sonora.ID - Semakin berkembangnya teknologi membuat beragam sektor juga berbenah. Salah satunya adalah sektor keuangan yang kini menyediakan beragam pilihan bagi penggunanya.

Investasi merupakan salah satu bagian darinya. Kini, investasi bisa dilakukan di rumah dengan mudah. Bahkan, nominal yang ditawarkan pun sangat ramah bagi anak-anak muda, yaitu mulai Rp10.000.

Peningkatan ini dibuktikan oleh catatan Bursa Efek Indonesia (BEI) terhadap pertumbuhan investor di pasar modal. Sampai 21 Januari 2022, BEI mencatat ada 260.000 ribu investor baru di pasar modal.

Namun, sayangnya angka ini tak sebanding dengan eksekusinya di lapangan. Nyatanya, masih banyak investor pemula yang terjebak karena tak mengerti cara 'memainkan' saham dengan tepat.

Dalam siniar CUAN bertajuk “Jebakan untuk Investor Newbie”, Djumyati Partawidjaja, Certified Financial Planner, bahkan memaparkan kalau para investor tersebut sering tak memperhatikan grafik saham.

Fenomena ini pun dibuktikan dengan banyaknya orang yang terjebak oleh skema token artis dan binomo. Biasanya, mereka menawarkan pengembalian yang tinggi dengan jangka waktu relatif cepat.

Padahal, investasi memerlukan waktu yang tak sebentar untuk memperoleh hasil. Oleh sebab itu, investasi diperlukan kemampuan khusus yang berbeda dari hanya menyetor uang semata.

Baca Juga: Bagaimana Cara Kita Menumbuhkan Mindfulness di Dunia Kerja, Ya?

Punya Perbedaan Signifikan dengan Menabung

Menurut Djum, orang awam menganggap bahwa investasi sama seperti menabung. Padahal, keduanya berbeda.

Saat menabung, jumlah uang yang kita punya cenderung tetap atau mungkin berkurang jika menaruhnya di bank. Sementara itu, saat investasi, jumlah uang pun akan meningkat secara bertahap.

Peningkatan uang inilah yang berguna bagi kehidupan kita di masa depan. Ini disebabkan karena selama beberapa dekade, negara kita pasti mengalami inflasi sehingga harga kebutuhan pokok meningkat.

Alasan inilah yang kerap menjadi latar belakang seseorang berani berinvestasi. Apalagi, kini investasi dianggap mudah karena bisa dipantau dan dilakukan dari rumah.

Tiap Instrumen Punya Risikonya Sendiri

Investasi sendiri mempunyai beragam jenis yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Tiap instrumen pun memiliki tingkat risikonya masing-masing.

Menurut Djum, deposito adalah investasi dengan risiko paling rendah. Ini adalah investasi yang umum dilakukan oleh orang, yaitu menabung.

Lebih mudah lagi, “Deposito kita gak perlu belajar catatan keuangan banknya,” ujarnya.

Naik satu tingkat lagi, ada reksa dana. Meskipun begitu, hasil yang ditawarkan juga cukup kompetitif. Reksa dana juga memiliki beragam jenis dengan risiko yang berbeda-beda.

Oleh sebab itu, kita harus bijak memilih produk apa yang cocok dengan tujuan keuangan.

Sementara itu, yang paling tinggi risikonya adalah investasi yang derivatif. Biasanya, derivatif terjadi saat kita melakukan beli-jual rumah.

Misalnya, kita membeli rumah senilai 1 miliar. Namun, kita hanya membayar DP-nya sebesar sepuluh juta. Agar mendapat keuntungan, rumah itu kita jual lagi dengan harga lebih tinggi, seperti 1,2 miliar.

Meskipun terlihat mudah, tapi jenis investasi ini justru paling berisiko karena harga pasar kerap naik-turun. Jadi, penting untuk memanfaatkan momentum dengan baik.

“Namanya derivatif. Saking kompleksnya, kita gak bisa tidur kadang. Karena harga naik-turun,” ungkap Djum.

Baca Juga: Apa Itu Asuransi Unit Link? Benarkah Bisa Buat Nasabah Rugi?

Tingkatkan Literasi Finansial

Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah literasi finansial. Ini dibutuhkan kalau, “Kita (mau) ke instrumen investasi lainnya, seperti saham. Minimal risetlah.”

Ini dilakukan karena investasi membutuhkan taktik dan strategi yang cermat untuk mengumpulkan pundi-pundi uang. Jangan sampai kita asal memasukkan uang padahal grafik sedang anjlok.

Djum juga mengingatkan agar, “Jangan terjebak. Karena itu gampang, kita jadi ikut-ikutan. Pokoknya kita harus tahu ‘jeroannya’.”

Dengarkan informasi lainnya seputar keuangan dan investasi hanya melalui siniar CUAN di Spotify. Kalian juga bisa mengakses episode seputar investor newbie ini melalui tautan https://dik.si/cuan_jebakan

Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbaru!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm