Sri Lanka Bangkrut Lantaran Ekonomi Porak Poranda, Sri Mulyani Pastikan Perekonomian Indonesia 

13 Juli 2022 19:58 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati ( Kompas.com)

Sonora.ID - Menyorot mengenai kasus kebangkrutan Sri Lanka yang mengalami krisis dan menyebabkan perekonomiannya porak poranda, Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani memastikan NKRI tak akan mengalami kejadian seperti negara tersebut.

Menkue mengatakan bahwa hingga saat ini kondisi ketahanan ekonomi Indonesia jauh lebih baik dan mampu mencegah kondisi kebangkrutan.

Sri Lanka bangkrut sebab gagal menangani krisis berbulan bulan hingga menumpuk hutang dan alami gagal bayar seta cadangan devisa yang menipis.

Baca Juga: Sri Lanka yang Dulu Kaya dan Serba Ada Kini Membeli Gas Untuk Masak Saja Tak Berdaya

Pada saat ini seluruh negara di dunia memang tengah mengalami krisis ekonomi akinat pandemi covid-19 serta pemanasan situasi geopolitik Rusia-Ukraina yang berdampak pada lonjakan harga komoditas pangan dan energi.

"Seluruh dunia sekarang menghadapi konsekuensi dari geopolitik dalam bentuk kenaikan harga bahan-bahan makanan dan energi yang mendorong lebih tinggi lagi inflasi, setelah tadinya sudah meningkat akibat pandemi," ujarnya dalam konferensi pers rangkaian Pertemuan G20 di Bali, Rabu (13/7/2022).

Hal ini berakibat banyak negara mengalami inflasi.

Bahkan negara-negara maju yang biasanya mengalami deflasi kini pun merasakan inflasi.

"Beberapa negara kalau kondisi awalnya tidak kuat, apalagi sesudah dua tahun dihadapkan pada pandemi, ketidakuatan itu dilihat dari berbagai faktor. Pertama, neraca pembayarannya, yaitu apakah trade account, capital account, dan cadangan devisa negara tersebut memadai dampaknya kepada nilai tukar," jelas Sri Mulyani.

Baca Juga: Mrs. Sri Lanka yang Direbut Mahkotanya Buka Suara, Pelaku Ditangkap Polisi

Tidak hanya itu tiap negara punya tingkat ketahanan ekonomi yang berbeda.

Masalah serius lainnya adalah kenaikan harga pangan dan energi serta kondisi perekonomian dunia yang belum pulih sepenuhnya selama dua tahun terakhir.

"Jadi kalau mereka mengalami kontraksi akibat pandemi dan belum pulih, ditambah dengan kemudian inflasi yang sekarang terjadi, ini akan makin menimbulkan kompleksitas suatu negara," ucap mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Sri Mulyani pun menilai, indikator-indikator ekonomi Indonesia saat ini dalam kondisi yang cukup baik.

Dengna demikian, risiko resesi ekonomi yang dialami Indonesia hanya sebesar 3 persen, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Bloomberg.

Kondisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan dengan negara lainnya yang bahkan memiliki potensi resesi lebih dari 70 persen.

Kendati demikian, ia memastikan bahwa pemerintah tidak akan terlena dengan hal itu dan akan tetap mewaspadai ketidakpastian global.

"Ini tidak berarti kita terlena, tapi tetap waspada. Namun, pesannya adalah kita tetap akan menggunakan semua instrumen kebijakan, naik itu fiskal, moneter, sektor finansial, dan regulasi lainnya untuk memonitor itu (potensi resesi), termasuk kondisi dari korporasi Indonesia," pungkas Sri Mulyani.

Baca Juga: Mrs. Sri Lanka yang Direbut Mahkotanya Buka Suara, Pelaku Ditangkap Polisi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Mulyani Pastikan Nasib Ekonomi RI Tak Akan seperti Sri Lanka"

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm