Bagikan :
Sonora.ID - Selain makan makanan yang bergizi seimbang, olahraga, dan menghindari kebiasaan buruk dalam hidup, tidur masih menjadi kebutuhan setiap manusia yang tidak bisa digantikan dengan hal lainnya.
Kamu tidak bisa mengganti kebutuhan tidur dengan mengonsumsi makanan bergizi atau rutin berolahraga, tidur tetap harus dipenuhi meski kamu sudah rajin berolahraga dan menjaga pola hidup sehat.
Sayangnya, ketika ingin memiliki tidur yang berkualitas secara frekuensi dan kualitas, beberapa orang menemukan kesulitan dalam mewujudkannya.
Masih mau hidup bahagia kan? Berikut ini adalah 3 kebiasaan buruk sebelum tidur yang patut untuk kamu hindari.
Bermain ponsel
Duh, sepertinya kebiasaan buruk yang satu ini sudah menjadi kebiasaan semua masyarakat modern, pasalnya ponsel agaknya sudah dianggap sebagai kebutuhan yang tidak bisa digantikan juga.
Sayangnya, kebiasaan ini adalah kebiasaan buruk yang bisa memengaruhi jam tidur ketika terus digunakan menjelang tidur dan setelah bangun tidur.
Hal ini disampaikan oleh seorang pelatih kehidupan, Susie Moore, yang juga menulis sebuah buku berjudul ‘Let It Be Easy: SImple Ways To Stop Stressing and Start Living’.
Pasalnya ketika menjelang tidur, kita perlu memastikan tubuh dalam kondisi rileks dan tenang, sedangkan penggunaan ponsel justru tidak membantu fase tersebut.
Asupan kafein
Tak sedikit orang yang membutuhkan asupan kafein dalam sehari-harinya, tetapi disarankan agar asupan tersebut berhenti di sore hari sehingga tidak membawa dampak pada jam tidur malam harinya.
Efek dari kafein tersebut akan muncul dalam 15 menit dan mencapai puncak 1 jam kemudian, namun 6 jam setelah kafein masuk ke dalam tubuh, efeknya masih dirasakan.
“Enam jam setelah kafein dikonsumsi, setengah kafein masih ada di tubuh kita. Dibutuhkan waktu hingga 10 jam untuk benar-benar membersihkan kafein dari aliran darah,” tulis artikel dari Cleveland Clinic.
Paparan sinar
Penting untuk mendapatkan paparan sinar matahari di siang hari untuk menandakan kepada tubuh bahwa itu adalah jam-jam produktif sehingga tubuh tidak mengeluarkan hormon melatonin.
Ketika paparan sinar sudah tidak diterima oleh tubuh, hal itu juga sebagai penanda jam malam yang membuat tubuh memproduksi hormon melatonin yang adalah hormon yang membuat seseorang merasa kantuk.
Jika kita hendak tidur tetapi masih mendapatkan paparan sinar yang terus-menerus, maka akan menyulitkan produksi hormon melatonin sehingga kita cenderung tidak merasa kantuk.
Hal ini membuat pola tidur menjadi berantakan.
