Diduga karena Bara Api yang Masih Menyala, Dapur Partini Dilahap Jago Merah

10 Agustus 2022 15:55 WIB
Dapur milik Partini, warga Dukuh Jombang Rejo RT 01 RW 01 Desa Mandong, Kecamatan Trucuk, Klaten, hangus dilahap si jago merah, Senin (8/8) petang.
Dapur milik Partini, warga Dukuh Jombang Rejo RT 01 RW 01 Desa Mandong, Kecamatan Trucuk, Klaten, hangus dilahap si jago merah, Senin (8/8) petang. ( Tribun Solo)

Klaten, Sonora.ID - Dapur milik Partini, warga Dukuh Jombang Rejo RT 01 RW 01 Desa Mandong, Kecamatan Trucuk, Klaten, hangus dilahap si jago merah, Senin (8/8) petang.

Luas bangunan yang terbakar sekitar 3 x 6 persegi itu berada di bagian belakang rumah Partini.

Petugas Regu Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Klaten, Tri Hatmoko sementara menduga kebakaran itu disebabkan dari api tungku pembakaran.

"Saat terjadi kebakaran, ada simbah yang berada di dalam rumah, kemungkinan simbah itu membuat api dibelakang rumah (dapur) terus lupa (mematikan)," ungkap Tri Hatmoko kepada wartawan, Rabu (9/8/2022).

Baca Juga: Sekda Sumsel: Angkutan Batu Bara yang Melintasi Jalan Umum Bakal Ditindak

Dia juga menjelaskan jika tungku kayu yang berada di belakang rumah jarang dipakai untuk aktivitas memasak.

Ditambah keterangan keluarga, sehari sebelum terjadi kebakaran tungku itu sempat dipakai untuk masak air.

Beruntung api yang sempat membesar dapat segera diatasi.

Tetangga sekitar Partini juga ikut membantu dalam memadamkan apik yang membesar. Hal ini mendapat pujian dari Tri.

"Untungnya, api yang ada di belakang rumah segera diketahui sama tetangga. Sehingga langsung dilakukan pemadaman mandiri agar tidak merembet ke rumah utama," ujarnya.

Saat sampai di lokasi, petugas mendapati api sudah padam hanya tinggal tersisa bara api saja.

Kemudian petugas Damkar melakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada bara api serta menjadi Langkah pencegahan agar kebakaran tidak Kembali terjadi dengan menyemprotkan air sekitar 5.000 liter. 

Baca Juga: Pemprov Sumsel Dinilai Belum Tegas Tegakkan Aturan Angkutan Batu Bara

Kerugian akibat kejadian itu ditaksir hingga jutaan rupiah.

"Akibat kebakaran itu menghanguskan bagian atap dapur, untuk kerugiannya ditaksir sekitar Rp 7 juta," katanya.

Menurut pengungkapan Tri, jika respon time tidak terpenuhi lantaran jarak lokasi yang cukup jauh sekitar 16 kilometer.

Selain melakukan pendinginan di lokasi kejadian, pihaknya juga melakukan sosialisasi agar masyarakat dapat melakukan kegiatan pencegahan kebakaran.

"Tadi kita lakukan sosialisasi soal pencegahan kebakaran, terlebih saat ini musim kemarau. Selain itu kita juga memberikan sosialisasi terkait instalasi listrik di rumah-rumah yang sering menjadi penyebab kebakaran," pungkasnya.

Baca Juga: PLN Pastikan Pasokan Batu Bara Tercukupi di Tengah Fluktuasi di Pasar Internasional

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm