Rescue Reptile Semarang Bersedia Membantu Warga dari Ancaman Hewan Berbahaya

7 September 2022 16:00 WIB
Ket. Foto : Proses penangkapan ular hasil laporan dari warga oleh Tim Rescue Reptil Semarang pada 9 Januari 2022
Ket. Foto : Proses penangkapan ular hasil laporan dari warga oleh Tim Rescue Reptil Semarang pada 9 Januari 2022 ( )

Semarang, Sonora.ID - Reptile merupakan binatang melata, atau dalam bahasa Latin"reptans" artinya 'melata' atau 'merayap'.

Reptile adalah kelompok hewan vertebrata berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. 

Namun anehnya, banyak orang-orang yang suka reptile untuk dijadikan hewan peliharaan. Ada komunitas di Semarang yang berhubungan dengan Reptile.

Komunitas ini unik karena merupakan komunitas yang siap membantu warga menangani kasus yang berkaitan dengan Reptile, yakni Komunitas Rescue Reptile.

Komunitas Rescue Reptile Semarang ini sudah menangani beberapa kasus hewan reptile liar yang mengganggu dan mengancam warga di Semarang. 

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Tuntas! Ini Alasan Kenapa Bisa Ular Mematikan

Rescue Reptile Semarang sudah berjalan mulai dari 2017. “Sudah berdiri kira-kira 5 tahun-an” ujar Suwarto yang sudah menjadi bagian dari Rescue Reptile semenjak 2017. 

Selama Reptile Rescue Semarang berdiri, ada banyak suka dan duka yang telah dilalui.

Meskipun sudah berdiri selama 5 tahun, Reptile Rescue Semarang juga terkadang kewalahan dengan panggilan rescue yang berjarak jauh dari domisili mereka.

“Banyak suka duka yang dilalui, untuk dukanya kita sering kewalahan dari segi waktu dan jarak karena terkadang ada panggilan rescue yang jauh dari tempat tinggal kami” ujar Suwarto.

“Terkadang juga pernah ada panggilan yang sudah urgent tapi kurang beruntungnya kami tidak bisa menangani karena ada kewajiban lain seperti sedang bekerja” sambung anggota Rescue Reptile Semarang tersebut.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Tuntas! Ini Alasan Kenapa Bisa Ular Mematikan

Meskipun begitu, Reptile Rescue Semarang sering mendapatkan apresiasi dari masyarakat sekitar karena telah membantu mereka.

“Kalau untuk sukanya sih banyak masyarakat yang memberikan apresiasi positif kepada kami” ujar Suwarto. Reptile Rescue Semarang juga berpendapat bahwa komunitas rescue seperti ini sangatlah penting terlebih masih banyaknya masyarakat yang masih awam terhadap reptile terutama ular. “Kami membuat relawan rescue agar menyelamatkan masyarakat dari resiko gigitan ular dan juga menyelamatkan ular agar tidak dibunuh sehingga populasi ular bisa terjaga.” ujar Suwarto. 

Awal mula Reptile Rescue adalah hanya komunitas pecinta reptile saja, namun seiring berjalannya waktu, komunitas ini beralih fokus untuk melakukan rescue reptile yang dinilai dapat membahayakan masyarakat sekitar.

“Di Semarang masih banyak orang yang belum tahu jenis reptile, selain itu banyak reptile masuk rumah warga dan sampai memakan korban terutama ular.” Ujar Suwarto.

Meskipun berfokus pada reptile, ternyata Reptile Rescue Semarang juga pernah melakukan rescue terhadap kucing.

“Kita pernah rescue kucing, meskipun fokus utama rescue kita kepada ular, biawak, dan sebagainya.”

Baca Juga: 11 Tempat Wisata Menarik di Sekitar Taman Nasional Alas Purwo

Selain melakukan rescue kepada reptile, Reptile Rescue Semarang juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara penanganan, pencegahan, dan juga tindakan pertama yang harus dilakukan saat menemui reptile tanpa dengan membahayakan.

Pada saat melakukan rescue, Reptile Rescue Semarang sangat mengedepankan keamanan para relawan.

“Selama kami melakukan rescue, alhamdulillah tidak pernah ada insiden yang berbahaya, karena kami selalu mengedepankan keselamatan dan saling mengingatkan untuk membawa alat agar safety” ujar Suwarto. 

Setelah melakukan rescue, biasanya mereka melepaskan kembali reptile hasil rescue mereka ke alam bebas.

“Kita tidak pernah jual hewan hasil rescue, biasanya kita karantina dulu beberapa hari lalu kita lepas hewannya tapi jauh dari pemukiman warga.”

Tapi, tidak semua reptile hasil rescue dilepas liarkan, ada juga hewan yang disimpan untuk difungsikan sebagai bahan edukasi.  

“Ada juga hewan yang kami simpan untuk display yang nantinya akan kami jadikan bahan edukasi” sambung Suwarto.

Baca Juga: Karantina Pertanian Makassar Gagalkan Pengiriman Reptil Ilegal

Selama melakukan rescue, ada beberapa ular yang berbahaya yang pernah Reptile Rescue Semarang termui.

“Ular paling berbahaya yang pernah kita temui dalam rescue adalah cobra, viper tanah, dan juga viper pohon.”

Pemanggilan untuk melakukan rescue dari Reptile Rescue Semarang biasanya berasal dari facebook dengan nama akun "Rescue Reptile Semarang", lalu akan diteruskan ke grup internal dan yang paling dekat dari lokasi pelapor dan siap untuk rescue akan berangkat untuk melakukan rescue.

Pemanggilan tim Reptile Rescue Semarang juga bisa dihubungi melalui kontak yang tercantum di Facebook dan Instagram.

Baca Juga: Ke DIY, Bill Gates Menyebut Sarang Hewan Berbahaya Ada di Yogyakarta

Penulis
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm