Bagikan :
Dari raut mukanya, aku paham bahwa ia justru tampak berminat pada kesedihan yang terwakili oleh pandangan mata dan caraku duduk. Singkatnya: wanita cantik ini terlihat hendak menghilangkan kegelisahanku soal hutang yang banyak itu.
***
“Aku punya rencana.” Kata wanita itu padaku. “Pulang dari sini, bawa dan antarkan aku ke sebuah tempat. Tempat itu menjanjikan jalan keluar bagi semua masalah-masalahmu,” tambahnya.
Mengingat tak ada lagi hal yang mungkin kulakukan, ditambah dengan jika tak kulunasi lusa, aku bakal dijebloskan ke penjara, kuterima tawaran wanita misterius itu.
Maka sepulang dari diskotik, aku ajak wanita itu naik ke mobil. Namun di dalam mobil, badanku terasa amat merinding.
Tak seperti wanita diskotik yang banyak menggoda dengan kelakuan dan bicara yang membangkitkan gairah, dia diam seribu bahasa. Di perjalanan, ia tak mengatakan sepatah kata pun.
Ketika aku menanyai di mana tempatnya tinggal, ia selalu diam sejenak, lalu tersenyum, lalu menjawabnya dengan ungkapan: “Suatu tempat yang jauh.” Tampaknya, ia tak berminat pada obrolan basa-basi. Maka aku berpikiran positif saja kalau ia benar-benar tulus menolongku.
***
Semua hal berjalan tak terlalu mengagetkan ketika ia memintaku berhenti di sebuah kuburan sambil mengucapak kalimat “di sinilah tempatnya”. Maka, berdasarkan kalimat itu, kuburan itu ialah tempat yang ia janjikan bisa melunasi semua hutang-hutangku.
Baca Juga: MENGERIKAN! Ini Kisah Pesugihan Pemilik Warung Pecel Lele yang Tumbalkan Anak
