28 Contoh Majas Eufemisme, Materi Pelajaran Bahasa Indonesia

1 November 2022 14:10 WIB
ilustrasi contoh Majas Eufemisme
ilustrasi contoh Majas Eufemisme ( Pixabay)

Sonora.ID - Inilah kumpulan contoh majas eufemisme yang menjadi salah satu materi pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah.

Majas merupakan bahasa kias, bahasa indah yang dipergunakan untuk meninggikan serta meningkatkan efek dengan cara serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum.

Berdasarkan buku Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Unggul, majas sendiri terbagi menjadi empat kelompok yakni majas perbandingan, majas pertentangan, majas pertautan dan majas perulangan.

Majas perbandingan terdiri dari majas perumpamaan, majas metafora, majas personifikasi dan majas alegori.

Kemudian majas pertentangan terdiri dari majas hiperbola, majas litotes, dan majas ironi.

Pada majas pertautan terdiri dari majas metonomia, majas sinekdoke dan majas eufemisme.

Dan pada majas perulangan teradapat majas repetisi dan majas aliterasi.

Pada artikel kali ini kita akan membahas majas eufemisme.

Baca Juga: 55 Contoh Majas Metafora Lengkap dengan Pengertian yang Mudah Dipahami

Kata eufemisme berasal dari Bahasa Yunani uphemizei, yang memilki arti kata-kata yang baik.

Majas eufemisme merupakan ungkapan-ungkapan halus untuk menggantikan ungkapan-ungkapan yang dirasa kasar, kurang sopan atau kurang menyenangkan.

Eufemisme erat hubungannya dengan sopan santun, nilai sosial dan kepercayaan.

Berikut ini 28 contoh majas eufemisme:

1. Saya mohon ke belakang sebentar, Bu! ( ke belakang = ke kakus)

2. Anak Anda sedikit ketinggalan dalam belajar ( ketinggalan= bodoh)

3. Petani mengusir den bagus dengan cara menyebar burung  hantu. (den bagus= tikus)

4. Jenazah beliau akan dikebumikan di TPU Sekar Gambir. (jenazah = bangkai, dikebumikan = dikubur)

5. Nenek berpulang ke rahmat Tuhan. (berpulang = mati)

6. Mulai hari ini Bu Min menjadi asisten rumah tangga di rumah kami. (asisten rumah tangga = pembantu)

7. Ibuku mengajar di kelas tuna rungu. (tuna rungu = tuli)

8. Jember masih meduduki angka tuna aksara tertinggi di Jawa Timur. (tuna aksara = tidak bisa membaca)

9. Lapisan masyarakat dengan ekonomi mengengah ke bawah sulit bertahan hidup selama pandemi. (ekonomi menengah ke bawah = miskin)

10. Selama kelas berlangsung saya sudah izin buang air sebanyak tiga kali. (buang air = kencing)

Baca Juga: 30 Contoh Majas Sindiran Lengkap dengan Pengertian dan Macamnya

11. Banyak buruh dirumahkan gara-gara perusahaan bangkrut. (dirumahkan = dipecat)

12. Ratusan mahasiswa diamankan ke kantor polisi secara paksa tanpa bukti jelas. (diamankan = ditangkap)

13. Kakek dibebastugaskan setelah mengabdi selama lebih dari 40 tahun. (diebebastugaskan = dipecat)

14. Dinas Sosial memberi bantuan pada tuna wisma. (tuna wisma = gelandangan)

15. Pramusaji menyodorkan menu makanan laut pada kami. (pramusaji = pelayan)

16. Tuna susial kota Surabaya bersatu melawan penggusuran. (tuna susila = pelacur)

17. Peserta upacara mengheningkan cipta mengenang para pahlawan yang telah gugur di medan perang. (gugur = mati)

18. Aku tidak menemukan kamar kecil di bagian barat rumah ini. (kamar kecil = toilet)

19. Pramuniaga menawarkan perona bibir terbaru pada tante. (pramuniaga = sales)

20. Tuna netra dan orang berkebutuhan khusus lainnya tidak mendapat fasilitas yang layak di ruang-ruang publik. (tuna netra = buta)

21. Adik kurang pandai dalam pelajaran matematika. (kurang pandai = bodoh)

22. Potensi dan kedaulatan pangan di desa yang dipandang sebelah mata hanya memunculkan banyak tuna karya. (tuna karya = pengangguran)

23. Muncul aroma kurang sedap dari kamar kakak. (aroma kurang sedap = bau)

Baca Juga: 60 Contoh Majas Simile Lengkap dengan Pengertian dan Cirinya

24. Setelah berlatih bahasa isyarat selama setahun, kini aku bisa berkomunikasi dengan teman-teman tuna wicara. (tuna wicara = bisu)

25. Di tengah pelajaran geografi, aku izin ke belakang. (izin ke belakang = ke toilet)

26. Kepala desa melarang warga buang hajat di sungai. (buang hajat = berak)

27. Mujahidin tidak sadar dirina tuna laras. (tuna laras = fals)

28. Karena keluargaku kurang mampu, aku mendapat beasiswa Bidikmisi. (kurang mampu = miskin)

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm