15 Puisi Hari Ayah Nasional 2022 Sederhana, Namun Penuh Kesan Istimewa

12 November 2022 06:00 WIB
Puisi Hari Ayah.
Puisi Hari Ayah. ( Freepik)

Sonora.ID - Hari Ayah Nasional yang jatuh pada tanggal 12 November ini menjadi momentum istimewa untuk para anak berlomba-lomba mengungkapkan besarnya rasa sayang kepada sosok yang digadang-gadang menjadi teladan bagi anak laki-lakinya serta cinta pertama anak perempuannya ini.

Berbagai hadiah serta ungkapan pun akan disiapkan hanya untuk ayah tercinta sebagai wujud penghormatan kepadanya.

Tak hanya itu di momen spesial ini masyarakat juga kerap kali meramaikan media sosial dengan mengunggah foto kebersamaan bersama ayah tercinta diikuti dengan caption yang cukuplah menyentuh.

Sama halnya beberapa puisi Hari Ayah Nasional berikut ini yang bisa digunakan sebagai referensi untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada ayah.

Baca Juga: Contoh Puisi Naratif Lengkap dengan Pengertian dan Jenis-jenisnya

Puisi Hari Ayah Nasional 2022

Lelaki Terhebat

Lelaki yang telah terbaring itu ayahku

Dia adalah lelaki terhebat yang pernah kukenal

Dia adalah lelaki terbaik yang mengayomiku

Tak pernah mengeluh meski sakit kadang dirasa

Lelaki terhebat itu adalah ayahku

Dia adalah sosok lelaki sederhana

Dia adalah sosok yang cerdas

Dia adalah tumpuan di mana kaki kami

Lelaki yang telah terbaring di sana

Ia adalah ayahku yang terhebat

Ia tidak akan membiarkanku terluka

Ia akan selalu mendampingiku

Lelaki yang telah terbaring di sana

Lelaki yang telah beristirahat bersama-Nya.

Semoga kekuatan darimu membuatku selalu bertahan

Semoga cintamu mengilhami hidupku

Nasihatmu takkan kulupa

Segala petuah hidup yang kusimpan

Lelaki terhebat itu adalah ayahku

Yang terbaik di dunia ini

Pesan untuk Ayah

Langit sepi tanpa bintang

Seperti hatiku yang sepi dan gelap gulita

Angin bertiup kencang di telinga

Seperti bisikan cinta dari ayahku tersayang

Aku berdoa dalam tangis mengingat ayah

Aku teringat cerita dan nasehat dari ayah

Aku teringat kenangan-kenangan bersama ayah

Dalam doa kutitip pesan untuk ayah

Rinduku, cintaku, dan kasihku untuk ayah

Kusebut dalam doa agar malaikat menyampaikannya

Ceritaku kini, kisah hari-hariku selama ini

Kuceritakan lewat doaku untuk ayah

Semoga engkau turut mendengar ceritaku

Semoga pesanku sampai pada ayah

Tidak ada pria yang dapat menggantikan ayah

Hanya ayah yang terbaik dalam hidupku

Setiap Ayah - (Alex R. Nainggolan)

Di tubuh setiap ayah

Akan ada jalan pulang

Rumah yang bagai selimut

Dari kepala yang kusut

Telah ku gali-gali

Tangis yang kecut

Dan terduduk di sudut

Segala sesal yang sampai sekarang

Hanya tertunduk

Maka aku ingat ayah

Setiap percakapan

Yang abai kutafsirkan

Lalu ayah mengerubung

Si setiap hari

Bahkan bertahun setelah dirinya pergi

Di setiap mata ayah

Selalu ada kegembiraan

Meski hanya sebentar

Bertemu

Atau percakapan yang biasa saja

Dengan anaknya

Pahlawan Hidupku

Ayahku...

Kamu pahlawanku

Kamu idolaku

Kamu panutanku

Ayahku...

Tanggung jawabmu ibadahmu

Sikapmu kiblatku

Perkataanmu nasihatmu

Ayahku...

Keringatmu rezekiku

Peluhmu semangat hidupku

Risaumu periode depanku

Ayahku...

Pelukmu kasih akungmu

Ujaranmu nasihatmu

Gerammu cintamu kepadaku

Ayahku...

Kamulah idamanku

Kamulah sosokku

Kamulah pahlawanku

Baca Juga: 40 Contoh Pantun Hari Pahlawan 2022 Sesuai Tema ‘Pahlawanku Teladanku’

Saat-Saat Bersama Ayah

Waktu berjalan begitu cepat

Menikam waktu dan kenangan yang kugenggam bersama ayah

Bermain dengan puisi biru saat aku beku

Hilang kosong di tangan, raib..

Seandainya waktu sedikit tahu

Tahu bahwa hatiku teramat menyayangi Ayah

Aku tidak akan kehilangan seperti ini

Seperti puisi kehilangan baris

Kenangan begitu banyak berputar di otakku

Saat bermain hujan saat memancing

Kenangan itu masih menyatu dengan kenyataan

Kenyataan yang tiada berhenti mempermainkanku

Ayah Segalanya Untukku

Ayah..

Beribu kata telah kau ucapkan

Beribu cinta telah kau berikan

Beribu kasih telah kau suguhkan

Hanya untuk aku.. anakmu..

Ayah..

Kau ajarkan aku tentang kebaikan

Kau tunjukkan aku tentang arti cinta

Kau jelaskan aku tentang makna kehidupan

Dan kau mendidikku dengan sungguh kasih sayang

Ayah..

Betapa mulianya hatimu

Kau korbankan segalanya untukku

Kau banting tulang hanya untukku

Aku berjanji akan tulusnya hatimu

Bahwa aku akan selalu menjagamu

Aku akan selalu menyayangimu hingga akhir hidupku

Terima kasih Ayah untuk semua kasih sayangmu..

Yang Tidak Pergi

Raga dan jiwa mungkin pergi

Tapi cinta kita tidak pergi

Sayang kita tidak pernah pergi

Ada selalu di dalam hati

Cinta kami untuk ayah

Cinta yang akan selalu bersemi

Sayang kami untuk ayah

Sayang yang tiada berhenti

Ayah tidak pernah pergi

Karena cinta dan sayang ini

Ayah selalu ada bagi kami

Di dalam sanubari

Ayahku Pahlawanku

Ayahku

Cari nafkah tiap hari

Dalam kepenatan dunia

Yang tanpa akhir

Pagi yang jelas mengawali pekerjaan

Siang dalam perjalanan

Malam berbuntut baru temu

Dengan muka sayu tersisa tenaga

Seluruh itu jadi investasi untuk keluarga

Untuk periode depan anak-anak

Serta istri yang menunggu tiap hari

Tiada basa-basi serta itungan tentu

Ayahku pahlawanku

Rintangan hidup silih bertukar

Terkadang melawan

Dengan situasi tidak teratasi

Seluruh itu jadi rutinitas sehari-hari

Tiada istirahat yang lebih

Memetik rezeki yang utama

Untuk anak istri tiap hari

Baca Juga: 10 Doa Untuk Keluarga Tercinta: Dari Meminta Rezeki hingga Keselamatan

Kepada Bapak - (Gunoto Saparie)

Ada peci putihmu tergantung di kapstok

Bertahun-tahun di sana sejak kau pergi

Namun jarum-jarum jam dinding berhenti

Dan kalender di tembok pun mendadak rontok

Ada potretmu mengabur di dekat pintu

Ada senyum tipis membayang harapan

Betapa berat rindu, bapak, tersendat di kalbu

Selalu kuingat kata-katamu tentang kehidupan

Tentang negara, agama, dan pengabdian

Kata-kata yang patah-patah, tertahan-tahan

Kami tak tahu, ternyata untuk yang penghabisan:

Ada sandalmu teronggok di ujung ranjang

Ada buku-bukumu, kitab-kitab menguning

Berjajar di rak, terserak di meja lantai

Ada yang tertinggal di hati Allah, kasihmu abadi

Ayah yang Begitu Sempurna

Ayah kau begitu sempurna

Kau adalah hembusan napasku

Kau adalah penyemangat hidupku ayah

Kau yang selalu ada di setiap kesedihan, dan bahagianya hidupku

Maaf ayah sampai saat ini aku belum membahagiakanmu ayah

mungkin dengan belajar dengan sungguh-sungguh aku dapat membahagiakanmu

Terima kasih ayah,

tanpamu aku tidak berguna di kehidupanku ini

Ayah

Kerinduanku berbisik dengan merdu

Ia berbicara mengenai laluku

Senyuman indah di bibirmu

Menjadi memori yang menyayat kalbu

Ayah...

Aku merindukanmu

Panutanku

Saat aku kecil

Ayah sangat baik

Kau peluk aku dengan jari-jarimu yang kuat

Kau belai serta kau cintai aku

Ayah

Ketika ibu ada

Kamu bersama ibu mendidikku

Memberi apa saja yang aku meminta

Bekerja, cari uang supaya aku masih tersenyum

Ayah

Tidak ada pahlawan yang lebih bagus sesudah Ibu

Kecuali Kamu Ayah

Ayah, Engkaulah pahlawanku

Getar Malam Rinduku

Inginku gali gundukan itu

Dan mencabut papan nama setiap dukaku

Biarlah napasku memeluk tentangmu

Puisi-puisi gelap menimang ku

Sajak berairmata merangkulku

Dan merambatkan tiap ratap di sekitar gelap

Seolah kamu utus jangkrik untuk memejamkan lelahku

Nyanyi cerita tentang dahaga merindu

Seolah kamu titipkan restumu

Lewat dingin malam menyuap

Mantra-mantra penghapus basah tatapku

Tiap dendang lantun macapat mengiring sendu

Seperti suara hati yang tersampaikan padaku

Bahkan suara gitar berbeda saat anganku

Menuju kenanganmu

Getar yang memancar melahirkan syair

Bak pujangga berlagu

Ini untukmu, Itu buatmu, Dan doa sebagai baktiku

Aku sungguh merindumu, Ayahku..

Jalan Pulang

Berjuta-juta kasih sayang yang kau berikan

Tak akan pernah bisa terbalas dengan apapun yang ku lakukan

Meskipun tak pernah terlihat

Tapi semuanya jelas nampak dari tetes keringat

Aku tahu

Bukanlah suksesnya anakmu menjadi kaya raya yang kau harapkan

Kau pernah bilang, urusan rizki, Tuhan yang punya urusan

Sering ku temui pesan tersirat

Dari setiap obrolan jarak jauh yang kita buat

Seolah kau ingin anakmu ini mendekat

Untuk memelukmu erat

Setelah sekian lama tak berjumpa

Kutemui wajahmu terlihat berbeda

Usiamu yang sudah tua

Membuat pipimu keriput di mana-mana

Di Kuburan Ayah - (Slamet Sukirnanto)

Berteduh pohon kamboja berkembang

Tinggalmu yang kekal

Tak kenal lagi senyummu

Memikat hatiku

Ketika masih kanak

Bukan segunduk tanah

Kupuja. Kerna diharamkan agama

Adalah hidupmu

Mengenang di kalbu!

Baca Juga: 50 Kata-Kata Anniversary Pernikahan Ini Bisa Buat Pasangan Terharu

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm