Bagikan :
Sonora.ID - Kota Cianjur, diguncang Gempa dengan magnitudo 5,6 SR hingga terasa sampai Jakarta pada siang hari, Senin (21/11/2022). Gempa terjadi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 km.
Menurut legenda, gempa bumi terjadi karena ada pergerakan dari Naga Gombang dan juga Bhadawang Nala.
Selain Legenda Naga Gombang, ada Legenda lain tentang penyebab gempa bumi yakni Legenda Terbangunnya Bhadawang Nala, legenda yang seringkali diceritakan oleh orang-orang tua Bali zaman dulu.
Diceritakan, Jauh di dalam bumi, tersebutlah seekor kura-kura raksasa yang dikenal sebagai Bhadawang Nala yang terlelap dalam tidur abadinya, sang kura-kura dililit oleh dua naga, yakni Naga Anantaboga dan Naga Basuki, ketika sang Bhadawang Nala terbangun dan bergerak, gunung pun akan meletus, jika Naga Anantaboga terusik dengan gerakan Bhadawang Nala, sang naga akan ikut bergerak, maka bumi akan berguncang dan terjadi gempa, jika merasa terusik juga, Naga Basuki akan ikut bergerak maka samudra akan bergejolak hingga menimbulkan gelombang laut yang dahsyat.
Mitos ini sebenarnya tak bisa dicerna begitu saja, karena leluhur Bali selalu menggunakan "perumpamaan" dalam membuat setiap karya sastra yang menjadi legenda, Legenda Bhadawang Nala ini bisa dijelaskan secara logis.
Baca Juga: Polri Siapkan WC Portable dan Mobil Water Treatment untuk Korban Gempa Cianjur
Bhadawang Nala diumpamakan sebagai magma yang berada di perut bumi, jadi ungkapan "Bhadawang Nala terbangun dari tidurnya" bisa dimaknai sebagai aktivitas vulkanik yang menyebabkan gunung meletus.
Naga Anantaboga adalah perlambang tanah atau lempeng bumi, jadi ungkapan "Naga Anantaboga terusik karena bangkitnya Bhadawang Nala" dimaknai sebagai gempa bumi yang terjadi akibat adanya tumbukan antar lempengan bumi dan patahan aktif aktivitas vulkanik.
Naga Basuki adalah simbol air lautan dan ungkapan "Naga Basuki ikut bergerak karena terusik oleh Naga Anantaboga", dimaknai sebagai gelombang lautan yang timbul karena pergerakan lempeng bumi.
Orang-orang yang mendengar Legenda ini, umumnya akan menelan mentah-mentah dan menganggapnya sebagai dongeng semata.
Semua legenda yang ditulis atau dituturkan oleh Leluhur kita sesungguhnya bukanlah dongeng, selalu ada ilmu pengetahuan dan filosofis dibalik cerita-cerita tersebut karena leluhur kita selalu memasukan makna tersirat dalam setiap ceritanya yang harus dibedah kembali.
Baca Juga: Polri Perintahkan Kapusdokkes Kirim Tenaga Medis Tambahan untuk Korban Gempa Cianjur
