Diabetes Jadi Persoalan Kesehatan Dunia, Kasusnya di Indonesia Diprediksi Meningkat pada 2030

30 November 2022 16:25 WIB
Konferensi pers virtual yang bertajuk “Lindungi Masa Depanmu – Integrasi Teknologi Kesehatan untuk Optimalkan Edukasi dan Program Dukungan Pasien Diabetes”, yang berlangsung secara hybrid di Jakarta, Rabu (30/11/2022).
Konferensi pers virtual yang bertajuk “Lindungi Masa Depanmu – Integrasi Teknologi Kesehatan untuk Optimalkan Edukasi dan Program Dukungan Pasien Diabetes”, yang berlangsung secara hybrid di Jakarta, Rabu (30/11/2022). ( Dok. Sonora Jakarta/Saortua Marbun)

Sonora.ID - Kasus baru diabetes telah mencapai angka 426 juta hingga tahun 2017 (International Diabetes Federation 2017).
 
Diabetes bukan hanya menjadi permasalahan masyarakat di negara maju, di negara berkembang diabetes juga menjadi permasalahan kesehatan.
 
Saat ini, Indonesia menempati peringkat ke-6 dengan total penyandang diabetes (diabetesi) adalah 10,6 juta.
 
WHO pun memprediksi diabetes di Indonesia akan terus meningkat hingga menduduki peringkat keempat di dunia pada tahun 2030.
 
 
Hal ini terungkap pada konferensi pers virtual bertajuk “Lindungi Masa Depanmu – Integrasi Teknologi Kesehatan untuk Optimalkan Edukasi dan Program Dukungan Pasien Diabetes”, yang berlangsung secara hybrid di Jakarta, Rabu (30/11/2022).
 
 
Kegiatan ini juga sebagai upaya mengedukasi masyarakat tentang manfaat teknologi kesehatan untuk memberi dukungan terhadap para penyandang diabetes di Indonesia. 
 
Dalam siaran pers yang diterima, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menjelaskan mengenai situasi Diabetes di Indonesia tahun 2022. Menurutnya, laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan prevalensi DM meningkat menjadi 10,9%. International Diabetes Federation (IDF) memprediksikan akan ada peningkatan jumlah penderita diabetes di Indonesia dari 10,7 juta tahun 2019 menjadi 13,7 juta di tahun 2030.
 
“Upaya menurunkan prevalensi DM (diabetes mellitus) menjadi penting dan salah satu yang memegang peranan penting bagi semua stakeholder. Diagnosis dini dan tatalaksana komprehensif pada penderita diabetes akan menekan angka morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit komorbid ataupun komplikasi diabetes,” ujar Siti Nadia
 
Di kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD., FINASIM menjelaskan terdapat 3 jenis pencegahan diabetes mellitus tipe 2 yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier.
 
Pencegahan primer adalah upaya yang ditujukan pada kelompok yang memiliki faktor risiko, yakni mereka yang belum terkena, tetapi berpotensi untuk menderita DM tipe 2 dan intoleransi glukosa.
 
Upaya pencegahan dilakukan terutama melalui perubahan gaya hidup. Lalu, pencegahan sekunder berupa upaya mencegah atau menghambat timbulnya penyulit pada pasien yang telah terdiagnosis DM Tipe 2. 
 
“Pencegahan sekunder dilakukan dengan mendeteksi dini adanya penyulit, melakukan penyuluhan, dan melakukan pemberian vaksinasi. Kemudian, pencegahan tersier ditujukan pada kelompok pasien diabetes yang telah mengalami penyulit dalam upaya mencegah terjadinya kecacatan lebih lanjut serta meningkatkan kualitas hidup,” ungkapnya.
 
 
Ketua Perkumpulan Diabetes Edukator Indonesia (PEDI) Dr. dr. Aris Wibudi, Sp.PD-KEMD menekankan pentingnya peningkatan edukasi bagi lingkaran orang dengan Diabetes.
 
Ia menjelaskan ada lima pilar penatalaksanaan diabetes, antara lain edukasi, pola makan, latihan fisik, obat bila diperlukan, serta pemantauan glukosa darah mandiri.
 
Menurutnya, edukasi penting bagi para diabetisi karena dengan pemahaman yang baik mengenai penyakit yang dideritanya. 
 
“Dengan begitu para diabetisi ini akan dapat mengelola penyakit dengan baik juga, salah satunya menjaga kadar gula darah senormal mungkin,” ungkapnya 
 
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm