Kue Apem, Kue Tradisional Sajian Khas Pura Mangkunegaran

5 Januari 2023 12:50 WIB
Ilustrasi kue apem
Ilustrasi kue apem ( )

Solo, Sonora.id - Kota Solo memiliki dua keraton yakni Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran.

Pembagian ini sebagai akibat dari Perjanjian Salatiga antara Sunan Paku Buwana III dengan Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa yang disaksikan oleh perwakilan Sultan Hamengku Buwana I dan VOC di Salatiga.

Perjanjian ini juga menandai berdirinya Pura Mangkunegaran yang berada di bawah Kasunanan Solo dan Kasultanan Jogja.

Pura Mangkunegaran mungkin akhir-akhir ini menjadi bahan pembicaraan masyarakat Indonesia. Hal ini berkaitan dengan perhelatan pernikahan anak Presiden Jokowi, Erina dan Kaesang yang dilaksanakan di Pendopo Pura Mangkunegaran pada

Sebelumnya Pura Mangkunegaran juga sempat menjadi bahan pembicaraan karena mangkatnya Raja Mangkunegara IX yang digantikan dengan putranya Mangkunegara X. Hal ini menyedot atensi masyarakat karena Mangkunegara X adalah Raja Muda yang baru berusia 25 tahun.

Pura Mangkunegaran memiliki banyak kuliner yang biasanya disajikan pada acara-acara khusus seperti  pada acara wilujengan atau selamatan kerajaan. Mulai dari kue apem, kolak, dan ketan khas Pura Mangkunegaran.

Sebenarnya, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kue apem khas Pura Mangkunegaran ini tidak jauh beda dengan kue apem pada biasanya.

Baca Juga: Pimpin Rapat Porseni NU 2023, Musa Rajekshah Targetkan Provinsi Sumut Masuk Tiga Besar

Seperti tepung beras, telur, santan, gula, dan sedikit garam. Yang membedakan disini adalah penambahan tape singkong khas Pura Mangkunegaran dan juga bumbu racikan khusus yang dibuat oleh juru masak Pura Mangkunegaran.

Proses memasaknya pun masih sangat tradisional, kue apem dimasak menggunakan bara api kecil untuk menghasilkan kue apem yang matang sempurna dari dalam.

Biasanya dalam perjamuan kue apem ini disajikan bersama kolak dan ketan khas Pura Mangkunegaran.

Ketiganya ditempatkan pada satu wadah di setiap acara-acara kerajaan. Kue apem memiliki makna filosofis dalam pembuatannya. penamaan kue apem dipercaya berasal dari bahasa Arab ‘afwan’, yang berarti memohon ampunan atau dari kata ‘afuan’ yang berarti meminta maaf.

Kue apem dimaknai sebagai saranan permohonan ampun kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bisa juga dimaknai sebagai harapan agar kita sebagai manusia untuk bisa selalu memaafkan kesalahan-kesalahan orang lain.

Baru-baru ini Pura Mangkunegaran mengadakan kelas demo memasak kue apem khas Pura Mangkunegaran untuk Kegiatan Tutup Tahun 2022.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2022 – 1 Januari 2023. Demo memasak ini menyedot antusias masyarakat untuk mengikuti demo memasak kue apem ini.

Baca Juga: Ada Apa PB XIII Datangi Wali Kota Solo Di Loji Gandrung?

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm