Holding Farmasi Kini Semakin Fokus Dukung Ekosistem Kesehatan di Indonesia

7 Maret 2023 11:01 WIB
Gedung Bio Farma di Jalan Pasteur Kota Bandung
Gedung Bio Farma di Jalan Pasteur Kota Bandung ( Dok. Corcomm Bio Farma)

Sonora.ID - Dengan rampungnya transaksi investasi Indonesia Investment Authority (INA) dan Silk Road Fund (SRF) pada PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Kimia Farma Apotek (KFA), membuat holding farmasi semakin fokus dalam mendukung perkembangan ekosistem kesehatan di Indonesia.

”Aksi korporasi ini menunjukkan spirit Holding Farmasi yang semakin fokus dalam mendukung perkembangan ekosistem kesehatan di Indonesia," ucap Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam siaran persnya yang diterima Sonora Bandung, Senin (6/3/2023) sore. 

"Sebagai induk holding farmasi, kami mengapresiasi penyelesaian transaksi tersebut, dan pencapaian ini sejalan dengan semangat serta arahan Menteri BUMN agar Indonesia menjadi negara yang berdaulat di sektor kesehatan,” tegas Honesti. 

Menurut Honesti, melalui penyelesaian transaksi investasi ini, INA dan SRF resmi menjadi investor strategis KAEF dan KFA dengan mengambil bagian atas penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) KAEF, dan mengambil bagian 40% saham pada anak perusahaannya, KFA. 

"KFA merupakan entitas usaha KAEF dengan portofolio bisnis ritel apotek dengan sebaran lebih dari 1170 pusat layanan di seluruh Indonesia," ucap Honesti.

Untuk diketahui, pada acara B20 Summit bulan November 2022 lalu, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir, Direktur Utama KAEF David Utama, Direktur Utama KFA Nurtjahjo Walujo Wibowo dan Ridha Wirakusumah, selaku Ketua Dewan Direktur INA beserta Chairwoman of The Board of Directors SRF Zhu Jun, telah menandatangani Perjanjian Pengambilan dan Pembelian Saham Bersyarat (Conditional Share Subscription and Purchase Agreement) dan dokumen-dokumen transaksi lainnya.

Baca Juga: Isu Malas Bayar Pajak Merebak, Bio Farma Tunjukkan Kepatuhannya Taat Pajak

”Aksi korporasi ini menunjukkan spirit Holding Farmasi yang semakin fokus dalam mendukung perkembangan ekosistem kesehatan di Indonesia. Pencapaian ini sejalan dengan semangat dan arahan Menteri BUMN agar Indonesia menjadi negara yang berdaulat di sektor kesehatan,” tutur Honesti.

Menurutnya lagi, perjanjian ini merupakan bentuk lebih lanjut dari kemitraan yang lebih luas, dan kerja sama jangka panjang antara SRF dan INA. 

Sebelumnya, pada bulan Juni 2022 lalu, INA dan SRF menandatangani Kerangka Kerja Sama Investasi (Investment Framework Agreement) untuk memfasilitasi kerja sama investasi keduanya di Indonesia, guna meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua negara. 

Sementara itu, Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah mengatakan, layanan kesehatan di Indonesia menawarkan peluang menarik bagi para investor, mengingat besarnya ukuran pasar dan kelas menengah yang tumbuh pesat di Indonesia. 

Bahkan, dengan investasi tersebut, INA akan mengakselerasi akses layanan kesehatan di seluruh Indonesia, mengoptimalkan jaringan ritel dan saluran distribusinya, serta mempercepat digitalisasi sistem layanan kesehatan untuk mencapai segmen pasien dan pelanggan yang lebih luas. 

Lalu Chairwoman of The Board of Directors SRF Zhu Jun menambahkan, penyelesaian transaksi investasi ini menandai dimulainya tahap baru kerja sama antara SRF, INA, KAEF, dan KFA.

”Dalam bekerja sama dengan mitra kami, SRF akan menyediakan sumber daya yang efektif untuk mendukung KAEF dan KFA, agar keduanya dapat mempertajam keunggulan mereka, dan menangkap peluang di industri kesehatan Indonesia yang menjanjikan dan berkembang dengan cepat. Kami berharap investasi ini menjadi proyek unggulan dari kerja sama antara Tiongkok-Indonesia di bawah Belt and Road Initiative,” ungkap Zhu Jun.

Baca Juga: Semangat Menggebu dengan Logo Baru

Sebagai informasi, Holding BUMN Farmasi (Bio Farma Group) yang beranggotakan PT Bio Farma (Persero), PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk serta PT Industri Nuklir Indonesia (INUKI), di awal tahun 2023 menetapkan visi untuk menjadi "World Class Healthcare Company", dengan kapabilitas pada Riset & Pengembangan (R&D), kapasitas manufaktur serta coverage distribusi di nasional dan internasional, serta penguasaan pasar ritel farmasi di Indonesia. 

Bio Farma Group saat ini tengah menjalankan beberapa inisitif strategi untuk pengembangan bisnis kedepan, baik pada segmen farmasi maupun segmen layanan Kesehatan.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm