Sambut Bulan Ramadan, Berbagai Tradisi dan Perayaan Unik Daerah di Indonesia

21 Maret 2023 19:15 WIB
Walikota Semarang Ikut Pawai Dugderan di Semarang (21/03/2023)
Walikota Semarang Ikut Pawai Dugderan di Semarang (21/03/2023) ( Sonora Semarang/Adid)

Semarang, Sonora.ID – Ramadan sebentar lagi, menjelang Ramadan sebagian masyarakat antusias menyambutnya dengan berbagai tradisi.

Masing-masing daerah di Indonesia memiliki keunikan tersendiri.

Tradisi tersebut sudah dilakukan selama bertahun-tahun dan melekat dengan masyarakat.

Sidang isbat oleh Kementrian Agama bulan suci Ramadhan 2023/1444 Hijriyah akan ditentukan pada tanggal 22 Maret 2023.

Sementara pimpinan pusat Muhammadiyah akan melakukan siding isbat pada tanggal 23 Maret 2023.

Apa Saja Tradisi Jelang Ramadan beserta maknanya di Indonesia? Berikut penjelasan lengkapnya.

Tradisi Nyorog, Betawi

Di Betawi ada tradisi Nyorog menjelang Ramadan, yaitu tradisi saling memberikan bingkisan kepada sanak saudara, mengunjungi keluarga, atau tetangga yang lebih tua.

Bingkisan yang diberikan juga bisa dalam bentuk makanan, biasanya berupa makanan khas Betawi yaitu sayur gabus pucung.

Bahan dasarnya ikan gabus goreng, dimasak dengan rempah seperti kemiri, cabai merah, jahe, dan kunyit.

Tujannya tentu saja untuk menjaga silaturrahmi dan sebagai doa agar ibadah puasa bisa berjalan dengan lancar.

Baca Juga: Tanggal Libur Awal Puasa Ramadan 2023 untuk Anak Sekolah

Munggahan, Jawa Barat

Munggahan berasal dari Bahasa Sunda yang artinya “sampai ke”. Tradisi ini dilakukan karena ramadan sudah hampir tiba atau sudah sampai ke bulan ramadan.

Biasa dilakukan akhir bulan Syaban menjelang bulan Ramadan dengan makan bersama, saling memaafkan, silaturrahmi ke rumah kerabat, membersihkan tempat ibadah hingga makam keluarga.

Tradisi dilakukan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT dan membersihkan diri sebelum memasuki bulan Ramadan.

Nyadran, Jogja dan Jawa Tengah

Nyadran juga bisa disebut nyekar, yaitu kegiatan ziarah ke makam leluhur. Di dalamnya juga terdapat acara kenduri atau makan bersama dengan hasil ternak warga, disajikan diatas daun pisang.

Kenduri dianggap sebagai ritual pembersihan diri sebelum Ramadan dan bentuk hormat kepada anggota keluarga yang sudah meninggal.

Dugderan, Semarang

Kota Semarang punya tradisi dugderan, mirip seperti pesta rakyat yang didalamnya ada karnaval, tari-tarian, dan tabuhan bedug.

Selain itu, dugderan juga mempunyai mascot warak ngendog yang merupakan akulturasi dari etnis mayoritas di Semarang, terdiri dari naga (Cina), burag (Arab), kambing (jawa).

Meugang, Aceh

Sejak zaman kerajaan Aceh tahun 1607, tradisi Meugung sudah dilakukan masyarakat Aceh.

Dulunya, tradisi ini dilakukan oleh Sultan Iskandar Muda dengan memotong hewan dalam jumlah besar dan membagikannya kepada seluruh rakyat Aceh sebagai bentuk syukur.

Sekarang, tradisi meugang dilakukan dengan memasak daging dalam jumlah besar untuk dimakan bersama keluarga, kerabat, anak-anak yatim.

Malamang, Sumatera Barat

Malamang dilakukan oleh ibu-ibu menjelang bulan Ramadan. Artinya masak lamang, sajian terbuat dari beras ketan putih dan santan, lalu dikukus dengan batang bambu yang masih muda.

Tidak hanya dilakukan menyambut Ramadan, Malamang juga dilakukan dalam acara besar atau acara keluarga.

Penulis: Vina Aminatul Khoiriyyah

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Baca Juga: Kawasan Kota Lama Kesawan Bisa Lebih Baik Dari Kota Tua Semarang

Penulis
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm