7 Ringkasan Ceramah Ramadhan Berbagai Tema

27 Maret 2023 16:00 WIB
ilustrasi, Ringkasan Ceramah Ramadhan Berbagai Tema
ilustrasi, Ringkasan Ceramah Ramadhan Berbagai Tema ( Freepik)

Sonora.ID - Kali ini akan diulas ringkasan ceramah ramadhan berbagai tema.

Umat Islam dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan baik di bulan Ramadhan.

Di waktu ini kita juga bisa memperbanyak menimba ilmu-ilmu agama termasuk yang berkaitan dengan bulan Ramadan.

Misalnya ceramah tentang malam lailatul qadar hingga makna idul fitri.

Simak kumpulan ceramah singkatnya berikut ini.

Baca Juga: 3 Khutbah Jumat Bulan Ramadhan 2023 yang Penuh Makna

Ringkasan Ceramah Ramadhan

1. Tema: Sabar dan Syukur saat Puasa Ramadhan

Berpuasa merupakan ibadah yang menguji kesabaran umat Islam. Selama berpuasa, umat Islam juga belajar bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini.

Nikmat dari Allah kepada kita itu, sangat banyak, tidak terhitung jumlahnya, yaitu, nikmat hidup, sehat, panjang umur, masih bisa bernafas, nikmat iman, bahagia, rezeki, berjalan, melihat, mendengar dan lain sebagainya.

Karena itu sepatutnya kita bersyukur karena sudah diberikan kesehatan dan panjang umur.

Rasa syukur dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, bersyukur masih bisa berkumpul dengan keluarga, bersyukur dengan makan sahur dan buka yang kita miliki, serta mensyukuri berkah-berkah kecil lainnya.

Kemudian, kita harus merawat hal-hal yang kita syukuri itu dengan berbagai cara.

Contoh kecilnya adalah saat diberikan kenikmatan harta, maka kita segera bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan.

Jika kita diberi kesehatan, kita mensyukurinya dengan menjaga agar tubuh tetap sehat dan dari hal-hal yang merugikan badan.

Oleh karena itu, mari kita gunakan Ramadhan kali ini sebagai momen belajar sabar dan bersyukur."

2. Tema: Ramadan Penuh Berkah

Saudara muslimku yang berbahagia, sesungguhnya kita mendapatkan rahmat dan berkat yang luar biasa dari Allah SWT, yang mana hingga pada hari ini, kita masih diberi kesempatan untuk merasakan kenikmatan ibadah di bulan suci ramadhan.

Berpuasa menjadi ibadah yang wajib untuk kita lakukan. Tujuan menjalankan puasa ramadhan yaitu untuk mendapat derajat taqwa di sisi Allah. Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah ayat 18).

Dari ayat tersebut, kita dapat mengetahui bahwa kewajiban berpuasa telah ada bahkan sejak zaman dahulu. Bahkan, puasa sudah dikenal bahkan sejak zaman Mesir Kuno dan bahkan meluas sampai ke Yunani hingga Romawi. Allah pun mengabarkan kepada umat Rasulullah, bahwa puasa hukumnya wajib. Ketika tahu bahwa puasa hukumnya wajib, maka hal ini akan terasa ringan dilaksanakan.

Bentuk ketaqwaan seorang muslim juga dapat dilihat dari caranya berpuasa. Pertama, orang yang berpuasa wajib meninggalkan perkara yang dilarang oleh Allah, entah itu makan, minum, jima’ dan lain-lain.

Kedua, orang berpuasa sebenarnya mampu melakukan kesenangan-kesenangan yang bersifat duniawi. Akan tetapi, orang yang memahami hakikat bulan ramadhan tentu akan lebih memilih untuk memperbanyak amal ibadah dibanding melakukan sesuatu yang tidak berfaedah. Hal ini juga dapat menjadi latihan emosional sekaligus spiritual yang berguna untuk mengasah ketaqwaan.

Ketiga, orang yang berpuasa dan kuat imannya akan lebih sadar bahwa Allah SWT mengawasinya. Sehingga, mereka akan lebih mampu mengendalikan diri untuk menahan hawa nafsu dan meninggalkan perkara yang membuat Allah murka.

Selain itu, berpuasa di bulan ramadhan juga dapat memberikan hikmah tersendiri bagi muslim yang taat menjalankannya. Hikmah tersebut yaitu:

Mendekatkan diri kepada Allah, mengendalikan hawa nafsu, membiasakan hidup teratur, disiplin waktu, melatih rasa empati dan menumbuhkan kasih sayang, kesetaraan bagi yang kaya dan miskin, melatih berakhlak mulia, dan melatih kecerdasan emosional.

3. Kisah Rasulullah

Dikisahkan pada suatu hari Rasulullah SAW berkunjung ke rumah seorang wanita bernama Ummu 'Umarah. Begitu Rasulullah datang Ummu 'Umarah segera mempersilahkan beliau masuk. Tak lama kemudian, ia segera menghidangkan makanan untuk beliau.

Rasulullah sangat dikenal menghormati pemilik rumah. Ketika diberikan hidangan, beliau pun menyantapnya. Namun ketika beliau melihat pemilik rumah tidak ikut makan, beliau berkata "Makanlah, wahai Ummu 'Umarah!" Kemudian Ummu menjawab "Saya sedang berpuasa”. sangat senang mendengar salah satu kaumnya berpuasa. Kemudian beliau bersabda,

"Sesungguhnya orang yang berpuasa itu selalu didoakan oleh Malaikat. Terutama jika ada orang yang makan di tempatnya. Orang berpuasa itu akan didoakan hingga orang makan itu selesai menyantap makanannya”.

Dari apa yang telah dikatakan Rasulullah, Ummu 'Umarah sangat bersyukur. Ia secara langsung mendapatkan pelajaran tentang berpuasa dari Rasulullah SAW.

Dalam kesempatan lain, Rasulullah bersabda, "Barang siapa yang memberi buka orang yang berpuasa, ia mendapat pahala seperti seperti pahala orang yang berpuasa itu.Tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu”.

Tak hanya itu, perintah berpuasa juga difirmankan dalam Alquran oleh Allah SWT, Surat Al Baqarah.

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelummu, agar kamu bertaqwa." (Q. S. Al Baqarah (2):183)

Ibadah puasa memang memiliki kedudukan tersendiri di sisi Allah SWT. Di mana Allah akan memberikan pahala yang berlipat ganda sesuai kualitas puasa yang dilakukan oleh seorang hambaNya. Semakin tinggi kualitas puasanya, maka semakin banyak pula pahala yang didapatkannya. Artinya puasa yang dilakukannya, bukanlah satu aktivitas untuk menahan tidak makan dan minum belaka

Puasa merupakan peribadatan yang utama yang dicintai oleh Allah SWT dan Rasulullah. Dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. menyatakan sabda Rasulullah.

"Setiap anak Adam akan dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan akan berlipat menjadi 10 kebaikan sampai 700 kali lipat. Allah SWT berfirman: Kecuali puasa, mama Aku akan membalas orang yang mengerjakannya karena dia telah meninggalkan keinginan bahwa nafsunya dan makannya karena Aku”. (Shahih, HR. Muslim).

Perlu dijadikan catatan penting bahwa berpuasa tidak hanya menahan lapar dan haus serta hal lain yang dapat membatalkannya. Orang yang berpuasa juga harus menjaga lisan dan anggota tubuhnya dari hal yang diharamkan oleh Allah SWT.

4. Tema: Perbanyak Sedekah di bulan Ramadhan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pertama-tama, marilah kita semua panjatkan puja dan puji syukur kita kepada Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat, sehingga kita semua dapat berkumpul di acara ini.

Tidak lupa tentu sholawat serta salam mari kita curahkan pada junjungan kita semua, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang telah membawa kita semua dari zaman jahiliyah menuju ke zaman yang terang benderang seperti yang saat ini kita semua rasakan.

Sedekah adalah amalan sunah yang biasanya diberikan oleh orang yang mampu kepada orang yang membutuhkan.

Allah Swt sangat mencintai orang yang bersedekah.

Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya hadist yang menganjurkan umat muslim untuk bersedekah.

Sedekah merupakan salah satu amalan kebaikan yang memiliki keutamaan luar biasa di sisi Allah Swt, terlebih apabila dilakukan di bulan Ramadan.

Di bulan Ramadan, setiap umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak sedekah.

Sebab sedekah merupakan amalan yang dicintai Allah SWT.

Hal tersebut sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi.

Dalam HR. At-Tirmidzi disebutkan bahwa, “Sedekah paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan.”

Tidak hanya itu, sedekah juga merupakan bagian dari sikap dermawan yang disukai oleh Allah Swt.

Oleh karena itu, sedekah memiliki makna yang luas.

Makna yang umum adalah seluruh kebaikan yang kita berikan kepada orang lain itu masuk ke dalam makna sedekah.

Kemudian yang kedua, sedekah memiliki makna khusus yaitu memberikan apa yang kita miliki untuk orang lain, memberikan harta yang kita miliki untuk saudara-saudara kita, maka itu masuk ke dalam makna sedekah yang lebih khusus.

Selain itu, kita juga dapat mengaplikasikan amalan-amalan selama ramadhan dan memperbanyak sedekah dibulan-bulan selain bulan Ramadhan.

Demikian ceramah singkat yang dapat saya sampaikan, semoga materi yang saya sampaikan bisa menjadi pengingat bagi teman-teman untuk senantiasa memperbanyak sedekah terutama di bulan Ramadhan.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baca Juga: Apakah Mimpi Basah di Siang Hari Ramadhan Membatalkan Puasa?

Ringkasan Ceramah Ramadhan 

5. Tema: Menebar Kebaikan

Sebagai hamba Allah kita selalu berusaha menebar rasa belas kasih terhadap semua makhluk tanpa pilih kasih.

Terhadap manusia yang berpangkat dan berharta, kita selalu hormati dan sayangi, namun terhadap binatang perlakuan kita sangat berbeda, mudah mencelakai bahkan membunuhnya.

Dalam sebuah hikayat diceritakan, ada seorang ulama yang bermimpi semua amal ibadahnya tidak ada yang diterima Allah sebagai amal shalih, kecuali satu amal yakni saat beliau menulis kitab ada seekor lalat yang menghisap tintanya dan ulama tersebut tidak mengusirnya dan membiarkan lalat tersebut menghisap tintanya.

Sikap itulah yang diterima Allah sebagai kunci ulama tersebut masuk surga.

Amal ibadah kita termasuk puasa Ramadhan, tidak menjamin kita masuk surga. Namun suatu kebaikan, belas kasih dan rasa sayang kita terhadap sesama makhluk, bisa jadi itu yang menjadi jalan kita masuk surga.

Sehingga, alangkah baiknya kita melakukan ibadah puasa dan diiringi dengan perbuatan baik.

Ibadah puasa merupakan kewajiban umat Islam dan termasuk rukun Islam selain syahadat, sholat, zakat, dan haji.

Perintah mengerjakan puasa tercantum dalam firman Allah SWT di Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 183.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al Baqarah: 183).

Perintah menjalankan puasa di Bulan Ramadhan dapat meningkatkan ketaqwaan.

Puasa Ramadhan juga mampu memberikan kesucian jiwa, keikhlasan, ketulusan, hingga berfungsi sebagai pengawasan diri dan media meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Maka, marilah kita memperbanyak berbuat baik selama bulan Ramadhan ini."

6. Kunci Hidup Zuhud

Kehidupan dunia ini sering membawa kita kepada hal-hal yang membuat kita lupa pada akhirat.

Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam perlu menyadari pentingnya hidup zuhud, yaitu meninggalkan hal yang bersifat duniawi dan mengutamakan akhirat.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan sikap zuhud dalam kehidupan sehari-hari.

Yang pertama, kita harus yakin rezeki tidak akan pernah tertukar, maka bersikap tenanglah.

Dengan kata lain, sebagai makhluk-Nya, hendaknya kita wajib bersyukur dengan apa yang telah kita dapatkan hingga saat ini.

Kedua, kita perlu menyadari Allah SWT senantiasa mengawasi segala tingkah laku kita, maka merasa malulah kita atas kemaksiatan yang telah kita kerjakan.

Yang ketiga, kematian lambat laun akan menghampiri kita, maka persiapkan diri kita sebaik-baiknya sebagai bekal untuk menghadap Allah SWT.

Yang keempat, amal ibadah kita tidak dapat dikerjakan oleh siapapun, maka kerjakanlah sendiri.

Termasuk tugas dan tanggung jawab kita dalam bekerja dan terhadap diri sendiri.

Ada pun sifat zuhud dapat menentramkan hati kita, serta menjauhkan dari perasaan iri, dengki, dan sombong.

Demikian ceramah singkat yang dapat saya sampaikan.

Semoga kita senantiasa menjadi orang-orang yang tidak melupakan ibadah dan mendahulukan dunia."

7. Tema: Keutamaan 10 Hari Pertama Ramadhan

Alhamdulillah, kita telah memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan penuh ampunan, bulan penuh keberkahan.

Setiap ibadah pasti memiliki keutamaan masing-masing. Demikian pula dengan puasa Ramadhan.

Hal ini wajib kita syukuri, karena Allah SWT masih mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan.

Bersyukur akan nikmat sehat, sehingga kita dapat menunaikan ibadah pada bulan yang sangat mulia ini.

Keutamaan Rukun Islam ketiga yang hanya ada di bulan Ramadhan ini telah diwajibkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firman-Nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang yang bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 183).

Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh rahmat dan keistimewaan.

Pada bulan Ramadhan, semua amal ibadah dilipatgandakan, pintu surga terbuka lebar dan pintu neraka ditutup serta setan dibelenggu.

Tentunya setiap umat muslim tidak ingin melewatkan kesempatan dalam meningkatkan kualitas ibadah agar lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Bulan Ramadan dibagi menjadi 3 fase antara lain 10 hari pertama, 10 hari kedua dan 10 hari terakhir. Pada fase 10 hari pertama menjadi fase terberat bagi umat muslim dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, sebab pada fase 10 hari pertama merupakan masa peralihan dan beradaptasi dari pola makan biasa hingga puasa.

Namun, jangan sampai melalaikan ibadah pada 10 hari pertama di bulan Ramadan. Seluruh rahmat dan pahala dari Allah SWT akan terbuka lebar bagi siapa saja yang menjalankan amalan-amalannya.

Tentunya pada 10 hari pertama di bulan Ramadan memiliki keutamaan-keutamaan. Apa sajakah keutamaan-keutamaan itu?

1. Terbukanya Pintu Rahmat

Pada 10 hari pertama di bulan Ramadan, Allah SWT membuka seluruh pintu rahmat-Nya bagi hamba yang berpuasa dan melakukan ibadah-ibadah.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

"Awal bulan Ramadan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya 'Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka)."

2. Memberi Keberuntungan

Bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya akan selalu dalam lindungan Allah SWT dan selalu berad dalam pentunjuk-Nya.

Setiap perintah dalam al-Quran pasti mengandung kebaikan, kemaslahatan, keberuntungan, manfaat, keindahan, keberkahan.

Sedangkan setiap larangan dalam al-Quran pasti mengandung kerugian, kebinasaan, kehancuran, keburukan (disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir (1/200)

3. Menjaga Diri dari Perbuatan Buruk

Dalam menjalankan puasa Ramadhan, umat muslim akan secara tidak sadar akan menjauhi dari perbuatan buruk sehingga ibadahnya menjadi berkah dan mendapatkan banyak pahala dari Allah SWT.

4. Dapat Melatih Diri melakukan Ibadah Sunnah

Siapapun umat muslim yang melakukan ibadah puasa akan berlomba-lomba dalam kebaikan.

Secara tidak langsung umat muslim akan mengerjakan amalan-amalan sunnah seperti shalat tahajud, shalat dhuha, shalat tarawih, membaca Al-Quran serta amalan-amalan lainnya.

5. Membiasakan Diri untuk Shalat Berjamaah

Setiap malam di bulan Ramadhan, umat muslim melaksanakan ibadah shalat tarawih secara berjamaah.

Dengan melaksanakan shalat isya dan tarawih berjamaah, umat muslim akan terbiasa melakukan shalat secara berjamaah setiap harinya.

Semoga setiap umat muslim yang melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan ini diberikan kelancaran serta keberkahan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Demikian ulasan tentang ringkasan ceramah Ramadhan berbagai tema yang bisa dijadikan referensi. Semoga bermanfaat.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm