Bagikan :
Sonora.ID - Sebuah kebangaan ketika Indonesia bisa menjadi tuan rumah bagi ajang atau pertemuan internasional, tetapi agaknya hal ini dipandang berbeda terkait dengan Piala Dunia U-20 yang awalnya digadang-gadang akan diselenggarakan di Indonesia.
Menjadi berbeda, karena masyarakat Indonesia beramai-ramai menolak Israel untuk datang ke Tanah Air sebagai salah satu bagian dari Piala Dunia tersebut.
Pemberitaan mengenai hal ini sontak mendapatkan sorotan dunia, hingga salah satu peserta menawarkan diri untuk menggantikan Indonesia sebagai tuan rumah.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka terlihat dongkol dan jengkel dengan apa yang terjadi.
Pihaknya kesal dengan ramainya penolakan Timnas Israel jelang Piala Dunia U-20 yang menurutnya, harusnya sudah disampaikan sejak jauh-jauh hari, bukan pada saat sudah ditandatanganinya keputusan tuan rumah tersebut.
Di sisi lain, dirinya mengaku anggaran yang sudah dikeluarkan Pemerintah Kota Solo untuk persiapan pun sama sekali tidak sedikit.
"Kasihan Pak Ketum (PSSI). Nak (kalau) aku komitmen dengan segala konsekuensinya. Aku wis tanda tangan komitmen. Nak meh protes, protes kawet dekben (kalau mau protes, protes dari dulu). Ora mendekati ngene. Wis ngetokne anggaran, lagi protes (tidak mendekati begini. Sudah mengeluarkan anggaran, baru protes)," ungkapnya dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Solo Ajukan Diri Sebagai Tuan Rumah Drawing Piala Dunia U-20
Apalagi saat ini Stadion Manahan sudah siap digunakan sebagai venue Piala Dunia U-20 Tahun 2023. Bahkan FIFA dan perwakilan PSSI sudah melakukan inspeksi Stadion Manahan pada Sabtu (25/3/2023) lalu
Dalam kesempatan tersebut, Gibran menegaskan bahwa Solo sudah sangat siap.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
