Bagikan :
Sonora.ID - Praktisi Mengajar adalah program inisiasi Kemendikbudristek untuk mendorong kolaborasi aktif dari praktisi ahli, para profesional dengan para dosen dalam mata kuliah yang disampaikan di kelas.
Program yang diluncurkan pada 2022 lalu ini adalah salah satu program unggulan dalam kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Universitas Bangka Belitung (UBB), Universitas Negeri di di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah melaksanakan program ini untuk 31 mata kuliah yang diajarkan kepada mahasiswanya.
Minat para profesional cukup tinggi yang mendaftar dalam program ini.
Tim Praktisi Mengajar UBB sampai harus menyeleksi 150 orang pendaftar dan hanya dipilih 31 orang yang akan mengajar dalam 14 kali pertemuan dari total 15 pertemuan perkuliahan dalam satu semester.
Baca Juga: Kelurahan BBL Jadi Wakil Kalbar di Lomba Kelurahan Tingkat Nasional
Aditya Pamungkas, salah satu Dosen Pengampu Mata Kuliah di Program studi Ilmu Kelautan dari Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi mengungkapkan, program Praktisi Mengfajar yang dijalankan di UBB memang mendatangkan sejumlah manfaat antara lain, Perkembangan ilmu dan teknologi terbaru dari para praktisi, antusiasme yang tinggi dari mahasiswa ketika diajar oleh para praktisi, Terjalinnya networking yang baik antara kampus dan dunia usaha.
Namun, di sisi lain masih banyak hal yang harus dibenahi dari Pelaksanaan Program Praktisi Mengajar ini, kesiapan mengajar dari praktisi terutama untuk mata kuliah yang mengharuskan adanya praktikum, timbulnya gap pemahaman ketika perkuliahan lebih sering dilakukan secara online, serta penyelarasan pengajaran teknis dan aplikatif dengan konsep teoritis, serta adanya profesional yang kesulitan untuk memenuhi proses administrasi yang dipersyaratkan oleh Program Praktisi Mengajar.
Namun demikian Program ini diharapkan akan terus dilanjutkan dengan beberapa perbaikan serta kemudahan dalam pelaksanaannya.
Dalam kesempatan yang sama, Tim Peneliti dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UBB menyampaikan Betapa Kedaireka yang mereka ikuti sangat memotivasi untuk melakukan penelitian yang bermanfaat untuk masyarakat.
Kedaireka sendiri merupakan program yang diinisiasi oleh Kemdikbudristek sebagai upaya untuk mempertemukan kampus dan dunia industry.
Hasil penelitian kampus diharapkan dikolaborasikan agar makin bermanfaat untuk masyarakat.
Tim peneliti UBB melakukan penelitian terkait limbah sawit menjadi pakan ternak dengan nama Probio FM - UBB.
Uniknya, probiotik ini berasal dari limbah sawit. Salah satu peneliti, Rufti berharap bahwa hasil inovasinya dapat segera memperoleh izin edar dar Kementerian Pertanian serta ada pihak industrik yang dapat diajak kolaborasi untuk memproduksinya agar dapat menjadi solusi peningkatan ketahanan pangan masyarakat bangka Belitung, terutama untuk ketersediaan daging sapi.
Baca Juga: V BTS Ulang Tahun, ARMY di Indonesia Ini Persembahkan 5 Perahu Taehyung di Bangka Belitung
