15 Contoh Puisi Rakyat Mulai dari Pantun, Gurindam, hingga Syair

2 Juni 2023 12:42 WIB
Ilustrasi, contoh puisi rakyat
Ilustrasi, contoh puisi rakyat ( Freepik)

Ialah perahu tamsil hidupmu

Tiadalah berapa lama hidupmu

Ke akhirat jua kekal hidupmu

Hai muda arif budiman

Hasilkan kemudi dengan pedoman

Alat perahumu jua kerjakan

Itulah jalan membetuli insan

Perteguh jua alat perahumu

Hasilkan bekal air dan kayu

Dayung pengayuh taruh di situ

Supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar

Angkatlah pula sauh dan layar

Pada beras bekal jantanlah taksir

Niscaya sempurna jalan yang kabir

  1. Syair

Syair panji – Syair Ken Tambuhan:

Jika tuan menjadi air

Kakang menjadi ikan di pasir

Kata nin tiada kakanda mungkir

Kasih kakang batin dan lahir

Jika tuan menjadi bulan

Kakang menjadi pungguk merawan

Aria ningsun emas tempawan

Janganlah bercerai apalah tuan

Tuang laksana bunga kembang

Kakanda menjadi seekor kumbang

Tuanlah memberi kakanda bimbang

Tiadalah kasihan tuan akan abang

Jika tuan menjadi kayu rampak

Kakanda menjadi seekor merak

Tiadalah mau kakanda berjarak

Seketika pun tiada dapat bergerak

Baca Juga: 2 Contoh Puisi Berantai 3 Orang yang Lucu dan Sangat Menghibur

  1. Syair

Syair Bidasari:

Tersebutlah perkataan Bidasari

Setelah malam sudahlah hari

Bangunlah ia seorang diri

Makan dan minum barang yang digemari

Pergilah mandi Siti Bangsawan

Serta memakai bau-bauan

Lalu masuk ke dalam peraduan

Santap sirih di dalam puan

Bertemu sepah bekas dimakan

Diambil Siti dicampakkan

Dengan takutnya ia berfikirkan

Siapakah ini yang membuatkan

Jikalau manusia yang empunya

Nescaya aku dicabulinya

Jika ayahku datang adalah tandanya

Bertambahlah makanan yang dibawanya

Dilihatnya Siti tempat tidurnya

Tilam sedikit tersingkir alasnya

Sirih di puan salah aturannya

Bidasari masygul dengan takutnya

Ia pun duduk di atas geta

Sangatlah gundah rasanya cita

Seraya bertaburan air mata

Manakah tempat ia hendak dikata

  1. Syair

 Syair Burung Pungguk:

Pertama mula pungguk merindu

Berbunyilah guruh mendayu-dayu

Hatinya rawan bercampur pilu

Seperti diiris dengan sembilu

Pungguk bermadah seraya merawan

Wahai bulan, terbitlah tuan

Gundahku tidak berketahuan

Keluarlah bulan tercelah awan

  1. Syair

Syair Perang Mengkasar:

Demikian asal mula pertama

Welanda dan Bugis bersama-sama

Kornilis Sipalman ternama

Raja Palakka menjadi panglima

Berkampunglah Welanda sekalian jenis

Berkatalah Jendral Kapitan yang bengis

Jikalau alah Mengkasar nin habis

Tunderu’ kelak raja di Bugis

Setelah didengar oleh si Tunderu’

Kata jenderal Welanda yang mabuk

Berbangkitlah ia yang duduk

Betalah kelak di medan mengamuk

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm