Megawati Minta BRIN Fokus Penelitian yang Bermanfaat Bagi Banyak Orang

13 Juni 2023 11:50 WIB
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Prof.Dr.(HC) Megawati Soekarnoputri
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Prof.Dr.(HC) Megawati Soekarnoputri ( Media Center DPP PDIP)

Jakarta, Sonora.ID - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Prof.Dr.(HC) Megawati Soekarnoputri meminta BRIN untuk lebih fokus menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi banyak orang.

Megawati meminta BRIN untuk melakukan penelitian yang berguna bagi masyarakat, walau mungkin terlihat kecil.

Menurutnya, negara-negara seperti Amerika dan Rusia saja hasil penelitiannya sangat dirasakan manfaatnya oleh banyak orang.

“Jadi bukan asal riset gitu lho. Semua menurut saya di negara Amerika pun di Rusia itu risetnya sangat bermanfaat bagi orang banyak,” kata Megawati dalaam sambutannya di acara penandatanganan MoU antara LPP TVRI dengan BRIN, di Gedung TVRI, Jakarta, Selasa (12/6).

Lebih lanjut Megawati meminta agar hasil penelitian BRIN dipatenkan sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

 
Megawati Soekarnoputri pun meminta agar BRIN tidak terlena dengan anggaran yang besar. Ia juga mewanti-wanti supaya BRIN memanfaatkan anggaran triliunan rupiah secara tepat sasaran.

“Saya hanya bilang jangan tergiur loh karena bukan apa itu putaran yang besar. Saya tidak terbayangkan kalau pikirannya menjadi berbeda. Misalnya BRIN itu digunakan untuk apa gitu,” kata Megawati.

Alih-alih anggaran itu digunakan untuk kebutuhan riset dan inovasi, BRIN justru tidak melanjutkan warisan pembangunan Presiden pertama RI Soekarno di bidang riset yakni reaktor riset TRIGA Mark II.

Diketahui, TRIGA Mark II adalah reaktor riset pertama di Indonesia, yang berada di Bandung, Jawa Barat.

“Saya sendiri waktu dikenalkan kembali, meskipun saya banyak tahu, bahwa Bung Karno saja sudah berpikir untuk kita punya reaktor nuklir, saya sangat ingat adanya itu di Bandung namanya Triga,” tutur Megawati.

Menurut Megawati belum telat bagi  BRIN untuk mengembangkan riset soal nuklir dengan memanfaatkan Triga 2000.  Bahkan, Presiden kelima RI ini menyebut Indonesia bisa menyusul negara-negara yang lebih dulu mengembangkan nuklir seperti Korea Utara (Korut).

“Jadi sebenarnya kalau kita bisa mendevelopnya kembali menurut saya tidak telat. Kita bisa menyusul mereka-mereka yang telah mempunyainya,” ujar Megawati.

Lebih lanjut Ketum PDI Perjuangan ini mengatakan pengembangan nuklir di Korut adalah hasil dedikasi rakyat kepada negaranya. Dia lantas mempertanyakan kenapa Indonesia dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada tidak melakukan hal serupa dengan Korut.

“Saya sering berpikir, kenapa sebuah negara yang sekarang masih, negara begitu Korea Utara itu bisa sampai bisa punya nuklir, artinya itu kenapa? (Karena kualitas) manusianya,” tutur Megawati.

Megawati menilai pengembangan riset termasuk soal reaktor nuklir bukan hanya bergantung pada anggaran. Menurutnya, pengembangan tersebut harus lahir dari keinginan anak-anak bangsa Indonesia, termasuk BRIN.

Dia mencontohkan pembangunan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Ketika itu teknologi belum secanggih sekarang. Tetapi stadion tersebut berhasil dibangun anak bangsa dan menjadi kebanggaanIndonesia.

“Tentu ingat ini ada GBK, yang waktu itu teknologi rentang lingkar itu belum banyak, jadi kita sudah bisa. Itu juga dibantu anak-anak kita sendiri sehingga bisa membangunnya,” ucap Megawati.

Oleh karena itu, Megawati menuturkan bahwa Indonesia bisa mengembangkan inovasi dan riset di sektor reaktor nuklir, jika ada keinginan untuk membangunnya.

Sebab, menurut Megawati, inovasi dan riset bisa dikembangkan tanpa melulu berurusan dengan anggaran. Terpenting adalah adanya perencanaan yang matang.

“Lalu dari mana uangnya? Baru begitu. Bukan uangnya dulu dari mana, lalu buat perencanaan,” pungkasnya.  

"Makanya hasil penelitian yang utama harus dipatenkan untuk itu tentu harus ke HAKI," imbuhnya.

Karena tidak sedikit hasil penelitian anak bangsa dicuri oleh bangsa lain seperti plasma nutfah.

“Saya sudah gebrak-gebrak meja itu banyak sekali lho yang nyuri karena kita kaya sekali,” ucap Megawati.

Lebih lanjut Megawati meminta Kepala BRIN Laksana Tri Handoko untuk mengingatkan para peneliti bahwa Indonesia adalah the biggest archipelago in the world.

“Saya senang banget kalo ngomongin gitu (the biggest archipelago in the world) sama tamu-tamu asing. Kayaknya kelihatan bangga banget,” pungkasnya.

 
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm