Bagikan :
Palembang, Sonora.ID – Pelayanan Sejuta Akseptor (PSA) dilaksanakan setiap tahun oleh BKKBN yang berkewajiban mencapai visi, misi dan prioritas pembangunan nasional yang tertera dalam RPJN 2020-2024 dengan ukuran penurunan angka kelahiran.
PSA dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dan di Palembang dari tanggal 1 hingga 14 Juni 2023.
“Pelayanan sudah maksimal, ada kader di 107 kelurahan dibantu tenaga medis. Melakukan pencarian akseptor dan pelayanan sejuta akseptor. Target di Palembang tertinggi sementara berkaitan dengan hak asasi manusia. Ini bukan menghalangi masyarakat punya anak tapi harus berjarak kelahirannya. Target 9000 an, 50 % sudah tercapai,” ujar Hj. Kapiatul Ahliya, SE, MM, Kabid Penyuluhan dan Pergerakkan DPPPKB kota Palembang dalam Live Talkshow (19/06/2023).
Dra. Sarah, SH, MH, Kabid KB DPPPKB kota Palembang menambahkan PSA dilapangan dibantu kader, faskes, rumah sakit, bidan, dokter mandiri.
Mereka sudah berupaya maksimal hanya saja target yang ditentukan terlalu tinggi 10 ribu akseptor, berbeda dengan daerah lain yang hanya 4000 akseptor.
Baca Juga: 1.700 Atlet Taekwondo Ikuti Kejuaraan Mok's Taekwondo Championship 4 Pangdam II/Sriwijaya 2023
“PSA sasarannya pasangan usia subur. Kita mengajak menjadi peserta KB. Angka yang ditetapkan terlalu tinggi tapi jumlah kita tertinggi dari hitungan angka,” tukasnya.
Dra. Yuliriati, MSE, Kabid Pengendalian Penduduk DPPKB Kota Palembang mengatakan PSA merupakan program BKKBN dalam rangka mengendalikan penduduk melalui pengaturan kelahiran, peningkatan peserta KB.
“Sudah terlaksana dengan baik walaupun tidak maksimal karena kota Palembang banyak penduduknya, banyak hambatan dan target yang besar. Kami mngajak pasangan usia subur untuk ber KB,” tukasnya.
Angka kelahiran di kota Palembang sudah cukup baik, TSR yang ada 2,07 artinya keluarga di kota Palembang rata-rata memiliki anak dua orang.
Keluarga baru sudah memiliki kesadaran bahwa anak tidak lebih dari dua, tinggal bagaimana mempertahankan angka ini agar ideal tidak lebih dari dua.
PSA bertujuan meningkatkan akses layanan KB yang berkualitas bagi pasangan usia subur. Meningkatkan komitmen pemerintah daerah serta mitra kerja dalam program bangga kencana. Seluruh unsur dilibatkan mulai dari faskes, TNI dan Polri.
Baca Juga: Ini Kegiatan Senyum Anak Nusantara (SAN) Memperingati Hari Anak Internasional 2023
Meningkatkan kinerja BKKBN agar ada kesetaraan wilayah kerja masing-masing di 18 kecamatan.
Ada korwil KB di setiap kecamatan, meningkatkan peserta KB baru dimulai dari calon pengantin.
“ setiap minggu membuka layanan KB terutama pil dan kondom, juga suntik, pemasangan inplan. Masyarakat bisa melihat jadwal gotong royong walikota setiap minggu. Kita mempermudah masyarakat untuk datang karena ke rumah sakit atau bidan harus bayar. Faskes yang terdaftar dikami gratis untuk layanan KB MOW dan MOP. Mereka dibayar 3 hari tidak kerja 300 ribu. Bagi yang membawa akseptor juga mendapat uang transport,” ujar Sarah.
